BACA JUGA:
“Ini sesuatu yang agak sedih, tapi ini juga sebuah permulaan dari perjalanan hidupku.” ungkap Andrew Kalaweit dikutip, Kamis (23/11/2023).
Lahir di Palangkaraya pada 30 Januari 2004, Andrew Kalaweit sudah sangat dekat dengan satwa dan hutan Kalimantan. Hal ini tidak terlepas dari pekerjaan sang ayah, Aurelien Francis Brule, yang merupakan seorang aktivis lingkungan.
Andrew bahkan mengaku jika pertama kali masuk ke hutan pada saat usia 5 bulan dan masih dalam gendongan. Karena itulah, Andrew merasa hutan menjadi salah satu bagian dari hidupnya. Oleh karena itu, untuk meninggalkan Hutan Kalimantan sebenarnya cukup berat bagi dirinya.
“Dari kecil tinggal berdampingan dengan alam di Kalimantan, jadi Kalimantan dan alam sudah menjadi bagian dari aku, darah dagingku, agak berat juga bagiku untuk ninggalin rumah yang ada di Kalimantan,” lanjutnya.