STRES kerap menyerang masyarakat di dunia. Banyak hal yang menyebabkan seseorang menjadi stres, mulai masalah ekonomi, keluarga, kesehatan, maupun kehidupan sehari-hari.
Sebenarnya stres dapat dikurangi dengan mengelolanya secara baik. Sebab stres kronis dapat meningkatkan risiko kesehatan, termasuk penyakit jantung, gangguan kecemasan, dan depresi. Lantas bagaimana cara untuk menghilangkan stres?
Merangkum dari Healthline, Kamis (9/12/2023), berikut beberapa cara untuk mengelola stres.
1. Kurangi Konsumsi Kafein Harian
Kafein adalah bahan kimia dalam kopi, teh, coklat, dan minuman energi yang merangsang sistem saraf pusat Anda.
Berdasarkan tinjauan literatur pada tahun 2021 mengonsumsi terlalu kafein dapat memperburuk kecemasan. Konsumsi berlebihan juga dapat mengganggu tidur Anda. Pada gilirannya, hal ini dapat meningkatkan gejala stres dan kecemasan.
Setiap orang memiliki ambang batas yang berbeda-beda mengenai seberapa banyak kafein yang dapat mereka toleransi. Jika kafein membuat Anda gelisah atau cemas, pertimbangkan untuk menguranginya dengan mengganti kopi atau minuman berenergi dengan kopi tanpa kafein, teh herbal, atau air.
Meskipun kopi memiliki manfaat kesehatan dalam jumlah sedang, disarankan untuk menjaga asupan kafein di bawah 400 mg setiap hari, yang setara dengan 4–5 cangkir (0,9–1,2 L) kopi. Namun, orang yang sensitif terhadap kafein mungkin mengalami peningkatan kecemasan dan stres setelah mengonsumsi lebih sedikit kafein, jadi penting untuk mempertimbangkan toleransi Anda.
2. Praktekkan Perawatan Diri
Menyisihkan waktu untuk mempraktikkan perawatan diri dapat membantu mengurangi tingkat stres Anda. Beberapa hal ini meliputi jalan-jalan di taman sekitar, mandi dengan aroma terapi, berolahraga, pijat, atau berlatih yoga.
3. Minimalkan Penggunaan Ponsel dan waktu Pemakaian Perangkat
Meskipun ponsel pintar, komputer, dan tablet seringkali diperlukan, menggunakannya terlalu sering dapat meningkatkan tingkat stres.
Menghabiskan terlalu banyak waktu di depan layar dikaitkan dengan rendahnya kesejahteraan psikologis dan peningkatan tingkat stres pada orang dewasa dan anak-anak. Selain itu, waktu menatap layar dapat berdampak negatif terhadap waktu tidur, yang juga dapat menyebabkan peningkatan tingkat stres.