Untuk itu, masinis kereta uap akan memberitahu status sinyal kepada petugas pemadam kebakaran yang bersamanya. Selanjutnya, petugas damkar akan mengkonfirmasinya dengan menyebutnya kembali.
Metode ini terbukti berhasil, dan menjadikan jalur kereta api Jepang tergolong aman dengan satu kematian per 51,4 miliar penumpang. Bahkan, kereta cepat milik Jepang, Shinkansen, yang telah mengangkut lebih dari 10 miliar penumpang tanpa pernah tergelincir atau kecelakaan.
Kereta bawah tanah New York juga telah menerapkan metode tersebut sejak tahun 1996 dan terbukti menurunkan insiden kecelakaan kereta api sebesar 57 persen, menurut pengakuan Otoritas Transit Metropolitan New York.
Robert Forsterlee, seorang spesialis ergonomi CASA, mengatakan metode 'tunjuk sebut' bisa meningkatkan respons operator dengan mengintegrasikan aktivitas fisik dan mental. Otak menjadi lebih aktif ketika menunjuk sesuatu dan menyebutkannya dibanding ketika hanya memikirkannya.
(Rizka Diputra)