Mengenal Watangan Matah, Tradisi Horor di Bali yang Bikin Orang Mati Suri

Cita Najma Zenitha, Jurnalis
Selasa 31 Oktober 2023 19:02 WIB
Watangan matah dalam pementasan Calonarang di Gedung Mario, Tabanan, Bali. (Instagram @infotabanan_)
Share :

MENGULAS tradisi watangan matah, salah satu upacara adat sakral masyarakat di Bali yang masih terjaga meskipun berisiko tinggi karena orang yang "dikorbankan" akan dibuat mati suri dan ditinggalkan di kuburan. Tujuannya untuk menentang ilmu hitam dan hantu leak atau penyihir jahat.

Memahami latar belakang dan makna di balik tradisi watangan matah dapat membantu meningkatkan apresiasi terhadap kebudayaan Bali yang kaya dan unik.

Lantas apa itu tradisi watangan matah?

Melansir dari laman resmi MURI, Selasa (31/10/2023), tradisi Watangan Matah merupakan ritual sakral yang dilakukan dalam upacara Calon Arang di Bali.

 BACA JUGA:

Watangan matah artinya "relawan yang dikorbankan". Relawan berperan sebagai mayat palsu atau mayat mentah yang dikorbankan sebagai umpan untuk mengundang para leak.

Upacara Calon Arang umum diadakan dalam rangka melukat atau membersihkan dosa. Cerita Calon Arang berasal dari masa Kerajaan Kahuripan di Bali. Upacara Calon Arang sendiri menceritakan tentang seorang janda yang memiliki ilmu hitam. Dia kerap merusak pertanian dan menyebarkan penyakit.

 

Leak Bali

Calon Arang memiliki seorang putri cantik bernama Dyah Ayu Ratna Manggali. Karena takut kepada ibunya, tidak ada seorang pria pun yang berani mendekati putri tersebut. Dia kemudian menculik seorang gadis untuk dikorbankan kepada Dewi Durga.

Dalam tarian Calon Arang, salah satu peran penting adalah Watangan Matah atau relawan untuk menjadi korban balas dendam Calon Arang.

 BACA JUGA:

Seiring berjalannya waktu, upacara Calon Arang telah menjadi tradisi turun temurun.

Dalam tradisi ini, seseorang yang mengajukan diri menjadi Watangan Matah akan dibuat mati suri dan menjalani ritual seolah mereka benar-benar meninggal. Mayat palsu tersebut kemudian ditinggalkan di kuburan dengan harapan dapat mengundang leka di sekitar daerah tersebut.

Meskipun tradisi ini memiliki risiko nyawa yang tinggi, namun masih dijalankan oleh sejumlah sukarelawan yang berani menghadapinya.

 

Tradisi Watangan Matah ditujukan untuk menantang leak yang diyakini sebagai penyebab wabah. Leak diharapkan terpukau dan terhibur sehingga memahami dampak buruk yang ditimbulkan dari tindakan mereka dan menghentikan wabah tersebut.

Dalam pagelaran budaya di Gedung Mario Tabanan, Bali, dilakukan penampilan tarian Calon Arang dengan melibatkan 108 watangan matah.

 BACA JUGA:

Pagelaran ini dinobatkan sebagai upacara Calon Arang dengan Watangan terbanyak.

Demikian tradisi watangan matah.

(Salman Mardira)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita Women lainnya