Siap Debut di JFW 2024, Tobatenun Bawa Keindahan Tenun Sumatera Lewat Koleksi Masarani

Chindy Aprilia, Jurnalis
Selasa 24 Oktober 2023 13:30 WIB
Tobatenun, (Foto: MPI/Chindy)
Share :

TOBATENUN jadi salah satu jenama fesyen lokal yang turut hadir di gelaran pekan mode, Jakarta Fashion Week (JFW) 2024 yang dihelat mulai dari 23 hingga 29 Oktober di City Hall, Pondok Indah Mall 3, Jakarta Selatan.

Lewat panggung runway JFW tahun ini, Tobatenun mengaku siap mengusung koleksinya yang bertajuk “Masarani”, desain yang memadukan busana tradisional dan kontemporer dengan menampilkan 16 look. Melalui Masarani, Tobatenun memperlihatkan padu padan busana ready to wear untuk para pria dan juga wanita, mulai dari atasan, bawahan hingga outer yang cocok untuk santai dan fitted untuk formal dan nonformal.

Kerri na Basaria, Founder dan CEO Tobatenun menjelaskan, keikutsertaan Tobatenun dalam salah satu gelaran pekan mode terbesar di Indonesia tahun ini jadi debut perdana yang memorable.

 BACA JUGA:

“Menurut saya ini perkenalan yang bagus tapi bukan sebagai jualan kain ya, tapi juga bisa kompetisi dengan dengan desain yang kreatif tapi dengan membawa lebih ke tradisional signaturenya,” jelas Kerri pada awak media.

(Foto: MPI/ Chindy) 

“Karena kadang-kadang mungkin yang seni tradisional dengan seni kontemporer kadang-kadang ada batas atau barrier, jadi kita pengen breaking barrier tersebut,” imbuhnya lagi.

Siap show pada hari ini, Selasa (14/10/2023), Tobatenun akan mencoba memamerkan kain tenun asal Sumatera Utara yang mengusung inspirasi dari “musim panen”, selain dengan warna sunkist coral yang akan dibawa Tobatenun.

Ditambah juga dengan beberapa aksesoris seperti bandana dan tas bahan rajut akan melengkapi tampilan busana perpaduan modern dan tradisional ini, yang semakin menambah suasana suka cita saat musim panen masyarakat Tanah Karo.

(Foto: MPI/Chindy) 

“Kita lebih banyak namanya sunkist coral, jadi kayak warna salmon gitu sama banyak warna hijau karena kita menggambarkan musim panen tersebut,” jelas Kerri.

Selain itu, seperti diungkap Keri, Tobatenun juga akan merevitalisasi kain tradisional Karo yaitu Uis, Beka Buluh dan Jungkit Siwa sebagai motif yang digunakan pada desainnya kali ini.

Bahkan dalam motif yang digunakan kain itu sendiri, pada Beka Buluh juga menggunakan teknik sulam dan diambil salurnya, salur yang dipilih berbentuk garis-garis yang dikembangkan kembali dengan versi sesimpel mungkin.

“Karena sebenarnya kan garis-garis sangat universal dan modern ya, jadi kita ingin memperlihatkan bahwa motif garis-garis itu bisa kita mix lagi gitu,” tuturnya.

Tidak sampai disitu, pada proses pewarnaan Tobatenun juga mengambil warna dari alam yang mana digunakan juga dalam koleksi “Masarani” sebagai bentuk perhatiannya pada dunia fashion berkelanjutan, dalam pewarnaan di sini Tobatenun menggunakan beberapa bahan seperti kayu secang, tingi, mahoni, dan jolawe.

Sedangkan untuk limbah air, Tobatenun melakukan tiga kali filtrasi agar air pembuangan tidak merusak tanah warga sekitar.

Kerri berharap hadirnya koleksi Tobatenun di JFW 2024, bisa jadi bukti nyata Tobatenun dapat memperlihatkan kain tradisional juga bisa kreatif secara kontemporer dan tidak ketinggalan jaman.

“Kita mungkin sih mau memperlihatkan bahwa kain tradisional tuh bisa kreatif secara kontemporer dan tidak old school, dan bisa trendi. Jadi itu yang ingin kita perlihatkan selama ini kan JFW lebih ke kontemporer, tapi kita mau challenged gitu kalau kain tradisional itu bisa main di stage seperti ini,” tutup Kerri.

(Rizky Pradita Ananda)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Women lainnya