4. Makanan asin
Makanan asin seperti keripik, frozen food, dan makanan cepat saji dapat mengganggu respons kekebalan tubuh Anda. Sebab, pola makan tinggi garam dapat memicu peradangan jaringan dan meningkatkan risiko penyakit autoimun.
Garam juga dapat menghambat fungsi kekebalan tubuh yang normal, menekan respons anti-inflamasi, mengubah bakteri usus, dan meningkatkan pembentukan sel kekebalan yang terlibat dalam patogenesis penyakit autoimun.
Faktanya, para peneliti percaya bahwa asupan garam yang berlebihan mungkin berhubungan dengan peningkatan penyakit autoimun di negara-negara Barat. Selain itu, makan terlalu banyak garam telah terbukti memperburuk penyakit autoimun seperti kolitis ulseratif, penyakit Crohn, rheumatoid arthritis, dan lupus.
Oleh karena itu, mengurangi asupan tinggi garam dapat bermanfaat bagi fungsi kekebalan tubuh Anda.
5. Makanan tinggi lemak omega-6
Tubuh kita memang membutuhkan lemak omega-6 dan omega-3. Namun, jika dikonsumsi secara berlebih akan menimbulkan peningkatan risiko penyakit dan kemungkinan disfungsi kekebalan tubuh.
Pola makan tinggi lemak omega-6 tampaknya meningkatkan ekspresi protein pro-inflamasi yang dapat melemahkan respons imun, sementara pola makan tinggi lemak omega-3 mengurangi produksi protein tersebut dan meningkatkan fungsi kekebalan.
Terlepas dari itu, para peneliti menyarankan Anda menjaga keseimbangan lemak omega-6 hingga omega-3 yang sehat. Seperti sekitar 1:1 hingga 1:4 antara konsumsi omega-6 dan omega-3. Cara ini untuk meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
Dengan demikian, Anda harus lebih banyak mengonsumsi makanan yang tinggi omega-3 – seperti salmon, mackerel, sarden, kenari, dan biji chia. Namun lebih sedikit makanan yang tinggi omega-6, seperti minyak canola bunga matahari, minyak jagung, dan minyak kedelai.
(Leonardus Selwyn)