KANKER payudara menjadi salah satu penyakit penyumbang kematian terbanyak di dunia. Kanker payudara terjadi ketika sel-sel di dalam payudara tumbuh secara abnormal dan tidak terkendali.
Kendati demikian, dewasa ini terdapat banyak kemajuan bertahap dalam pengobatan kanker payudara termasuk pembedahan, radioterapi, kemoterapi, pengobatan bertarget, imunoterapi dan terapi baru untuk kanker payudara primer dan sekunder.
Bahkan saat ini, jumlah penyintas kanker payudara jauh lebih banyak dibandingkan jumlah pasien yang meninggal karena kanker payudara.
Tak hanya itu, dengan kemajuan teknologi saat ini, teknik bedah payudara telah mencapai titik di mana keamanan onkologis dan hasil estetika bisa dipadukan menjadi teknik bedah yang modern, canggih dan juga dengan hasil estetik.
Salah satu teknik bedah payudara modern saat ini adalah dengan cara operasi payudara onkoplastik. Operasi ini merupakan operasi yang dimana terdapat integrasi pengangkatan kanker payudara dalam bentuk lumpektomi, atau eksisi lokal yang luas, atau operasi pelestarian payudara dengan menggunakan teknik bedah plastik untuk mempertahankan dan terkadang meningkatkan hasil kosmetik.
Konsultan Ahli Bedah Payudara Onkoplastik dan Rekonstruktif dari Prince Court Medical Centre, Dr. Dr Melissa Tan Ley Hui menjelaskan, selama bertahun-tahun, operasi payudara onkoplastik dapat diklasifikasikan menjadi sederhana atau kompleks.
Sementara operasi payudara rekonstruktif dapat diklasifikasikan menjadi sebagian atau seluruhnya.
“Berkat operasi payudara onkoplastik, pasien kanker payudara mempunyai lebih banyak pilihan bedah konservasi payudara. Mulai dari lumpektomi atau eksisi lokal luas hingga bedah onkoplastik sederhana, bedah onkoplastik kompleks, atau bedah rekonstruksi payudara sebagian. Juga, memberikan pasien alternatif selain mastektomi,” kata dr. Melissa dalam keterangannya, Jumat (20/10/2023).