5. Harimau Sumatera
Harimau Sumatera atau Sunda Panthera tigris sondaica, adalah populasi harimau Pulau Sunda di Pulau Sumatera, Indonesia, yang berat tubuhnya sebesar 74-140 kg, dengan tingginya yang mencapai 2,3 meter.
Harimau ini merupakan satu-satunya populasi harimau yang masih hidup di Kepulauan Sunda, di antara spesies harimau Bali dan Jawa yang telah punah.
Faktanya, harimau sumatera memiliki penglihatan yang sangat baik. Bahkan, lebih tajam, dibandingkan dengan penglihatan yang dimiliki manusia. Karena itu, urutan gen mitokondria lengkap dari 34 harimau mendukung hipotesis bahwa harimau Sumatera secara diagnostik berbeda dari subspesies di daratan.
(Foto: IG/@jasthinphotography)
6. Kelinci Sumatera
Kelinci belang Sumatera atau Nesolagus netscheri, dikenal sebagai kelinci telinga pendek Sumatera atau kelinci Sumatera, yang hanya ditemukan di hutan-hutan di Pegunungan Barisan di Sumatera bagian barat, Indonesia, dan sekitarnya.
Kelinci ini terancam punah akibat hilangnya habitat. Selain itu, mereka memiliki bobot sekitar 1,5 kg dan ukuran tubuhnya berkisar 368-417 mm, serta memiliki panjang ekor sekitar 17 mm.
Uniknya, kelinci ini memiliki pola garis-garis berwarna hitam atau coklat tua di atas punggungnya, yang berwarna abu-abu kekuningan yang berubah menjadi coklat di bagian bokongnya. Serta, bulu kelinci sumatera terasa lembut dan tebal, dengan lapisan bulu yang lebih panjang dan lebih keras.
(Foto: IG/@zoomelakaofficial)
7. Serow Sumatera
Serow Sumatera atau Capricornis sumatraensis sumatraensis, juga dikenal sebagai serow selatan, mereka adalah subspesies serow daratan yang berasal dari hutan pegunungan di Semenanjung Thailand-Melayu dan di pulau Sumatera, Indonesia.
Mamalia ini, sebelumnya dianggap sebagai spesies terpisah. Namun, saat ini dikelompokkan dalam serow daratan, karena semua spesies serow daratan dari Cina, merah dan Himalaya, sebelumnya dianggap sebagai subspesies dari spesies ini.
Namun, serow sumatera terancam punah akibat hilangnya habitat dan perburuan liar, sehingga dianggap sebagai spesies yang rentan oleh IUCN.
(Rizka Diputra)