MASKAPAI MYAirline resmi berhenti beroperasi mulai Kamis 12 Oktober 2023, karena masalah keuangan alias bangkrut. Imbas dari penghentian penerbangan maskapai bertarif rendah asal Malaysia ini mengakibatkan 5.000 penumpang telantar.
Keputusan MYAirline berhenti terbang secara mendadak sangat mengejutkan pemerintah dan wisatawan. Pasalnya, maskapai yang berkantor pusat di Subang Jaya, Selangor ini baru beroperasi 10 bulan. Penerbangan perdana dilakukan pada Desember 2022.
“Kami sangat menyesal dan meminta maaf karena harus mengambil keputusan ini karena kami memahami dampaknya terhadap penumpang setia, karyawan, dan mitra kami,” kata Dewan Direksi MYAirline seperti dikutip dari laman MYAirline, Jumat (13/10/2023).
BACA JUGA:
“Kami telah bekerja tanpa kenal lelah untuk menjajaki berbagai kemitraan dan opsi peningkatan modal untuk mencegah penangguhan ini. Sayangnya, keterbatasan waktu membuat kami tidak punya pilihan lain selain mengambil keputusan ini,” imbuhnya.
The Washington Post melaporkan bahwa otoritas Bandara Malaysia mengatakan bahwa sekitar 5.000 penumpang terkena dampaknya dari MYAirline berhenti beroperasi pada Kamis kemarin. Ada 39 penerbangan domestik dan satu ke Bandara Don Mueang Thailand dibatalkan.
Menteri Transportasi Malaysia Anthony Loke mengecam penutupan operasional yang dilakukan MYAirline secara mendadak. Ia mengatakan bahwa hal tersebut tidak dapat diterima karena mencoreng nama baik negara.
“Kami sangat terkejut. Mereka tidak memberi tahu kami. Mereka berhenti beroperasi begitu saja tanpa adanya staff maskapai penerbangan di bandara. Bagaimana kamu bisa menghilang begitu saja? Ini sangat tidak bertanggung jawab,” ujarnya.
BACA JUGA:
Ia mengatakan maskapai tersebut telah menjual 125.00 tiket sekitar RM20 juta setara Rp66,4 miliar untuk penerbangan yang dijadwalkan hingga Maret 2024.
Maskapai yang mengoperasikan penerbangan ke delapan tujuan domestik dan ibu kota Thailand, Bangkok, ini dimiliki oleh pengusaha Allan Goh Hwan Hua. Dua hari yang lalu, CEO Rayner Teo yang memiliki 2% saham di maskapai tersebut, mengundurkan diri dengan alasan kesehatan.
Komisi penerbangan Malaysia sedang menyelidiki maskapai atas keluhan bahwa gaji karyawan tidak dibayar dan mengatakan pengembalian dana harus dibayar.
(Salman Mardira)