NASHTIFAN merupakan desa kecil yang terletak di Provinsi Khorasan Razavi, Iran yang memiliki angin kencang dan rumah bagi sebagian kincir angin tua yang berusia ribuan tahun.
Kincir angin tersebut dimanfaatkan penduduk setempat untuk menggerakan penjala angin atau yang disebut ‘Badgir’, yang digunakan untuk menangkap angin, di mana angin tersebut akan mengalir ke bangunan bawah tanah sebagai ventilasi.
Mengutip Atlas Obscura, pada dataran berangin di timur laut Iran, 30 mil dari perbatasan Afghanistan, desa kecil Nashtifan menjaga tradisi kuno tetap hidup di tengah angin perubahan.
Kota ini adalah rumah bagi beberapa kincir angin paling awal di dunia, dan bangunannya masih digunakan sampai sekarang. Hal itu terbukti dari kemampuan penduduk setempat dalam menciptakan kincir angin tersebut untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Bahkan, penggunaan teknologi ini tersebar luas ke beberapa wilayah yaitu Asia Tengah, Timur Tengah, China, dan kawasan Eropa lainnya.
Nashtifan dikenal juga memiliki kecepatan angin yang cukup kuat sekitar 120 km per jam, di mana saat terjadinya musim semi dan selama musim panas, angin itu bertiup kencang selama 3 bulan yang dapat mengakibatkan bencana badai.
(Foto: Atlas Obscura/Mohammad Hossein Taghi)
Terdapat sekitar 30 kincir angin yang tersebar di desa ini, dengan ketinggian sekitar 15-20 meter, dan hingga saat ini masih berfungsi sangat baik.
Kincir tersebut dikenal juga dengan istilah Asbat, yang terbuat dari kayu, tanah liat, dan jerami.
Bentuk menara kincir angin tersebut memiliki 2 bagian utama yaitu menara penangkap angin di bagian atas, serta ruang bawah sebagai tempat penggilingan.
Penggunaan kincir angin tersebut merupakan simbol arsitektur unik dan bersejarah di Iran. Konon, asal-muasal kincir angin tersebut berasal dari Persia atau saat ini dikenal sebagai Iran.
Diketahui, mereka telah menggunakan sistem kincir angin tersebut untuk memompa air sejak 5.000 tahun silam.
Selain untuk memompa air sumur, kincir tersebut dimanfaatkan juga untuk menggiling gandum, serta untuk menghasilkan tebu dan tepung.
Kincir angin tersebut, sebagai tanda bahwa manusia memiliki kemampuan adaptasi yang baik, di mana dapat mengubah tantangan pada lingkungannya menjadi sebuah kesempatan hidup di wilayahnya.
(Foto: Atlas Obscura/Mohammad Hossein Taghi)
Meskipun terdapat kincir angin di beberapa wilayah lainnya, namun yang membedakan kincir angin Desa Nashtifan yaitu terletak pada sumbu turbin kayu yang digunakan.
Selain karena daya tariknya, Nashtifan menyimpan potensi energi angin yang cukup besar, bahkan pada tahun 2002 kincir angin ini terdaftar sebagai Situs Warisan Nasional oleh Departemen Warisan Budaya Iran.
(Rizka Diputra)