Sebelumnya, pada Agustus lalu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga sempat mengatakan bahwa sejumlah obat Cold Out yang dijual di Irak memiliki tingkat DEG dan EG yang melebihi ambang batas aman.
Namun, di bulan yang sama, Dewan Promosi Ekspor Farmasi India sekaligus Ketua Fourrts SV, Veeramani memastikan kepada Reuters bahwa “analisis sampel retensi” Cold Out baru-baru ini menunjukkan “tidak ada kontaminasi atau racun”.
“Belum ada laporan adanya efek buruk atau kematian akibat produk tersebut,” ujarnya melalui pesan WhatsApp.
“Sebagai bentuk kehati-hatian, kami secara sukarela menarik kembali produk tersebut di pasar Irak,” lanjutnya.
(Dyah Ratna Meta Novia)