Pakar Ungkap Potensi Timbulnya Penyakit X, Begini Penjelasannya

KEMUNCULAN penyakit X atau kerap disebut dengan disease X menjadi momok menakutkan bagi masyarakat. Penyakit yang diduga lebih mematikan, daripada Covid-19 itu disinyalir dapat menyebabkan kematian yang lebih tinggi.

Pakar Epidemiologi dr Dicky Budiman mengatakan, penyakit itu diprediksi akan muncul tidak lama lagi. Ditambah tidak adanya obat yang sifatnya mencegah kematian.

“Ini menimbulkan dampak yang sangat dahsyat ya. Selain runtuhnya atau terganggunya ekonomi politik sosial, atau Covid-19 yang kemarin kita laksanakan, kematiannya ini tinggi ya. Tiap hari bisa puluhan ribu di setiap negara, termasuk Indonesia,” kata dr Dicky kepada MNC Portal, Kamis (28/9/2023).

Kenapa itu bisa terjadi? Sebab, rusaknya alam, punahnya hewan, atau terjadi kontak erat antara pemukiman manusia dengan alam liar. Ini yang bisa membuat risiko-risiko itu menjadi semakin meningkat, dan kehadiran atau terjadinya lompatan virus atau patogen ini hanya membicarakan waktu.

Riset mengatakan 70 Persen penyakit yang menimbulkan wabah manusia itu berasal dari hewan. Tapi tidak menutup kemungkinan, bakteri atau jamur juga dapat menjadi penyebabnya.

Dokter Dicky juga menjelaskan potensi yang kemungkinan timbul dari wabah mengerikan itu karena adanya kebocoran dari laboratorium penelitian. Kebocoran berupa virus atau bakteri yang bersifat infeksius sehingga sangat berbahaya, atau menular, atau mungkin rekayasa hasil penelitian yang akibatnya dapat menimbulkan masalah.

“Itu potensinya ada saat ini dengan kurangnya securitynya atau dengan adanya peperangan dan sebagainya,” tutur dr Dicky.

Nah untuk itulah membangun dan mengimplementasikan one health atau pendekatan keharmonisan diperlukan. Untuk keselarasan kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan.

Tidak hanya itu, dr Dicky menyampaikan upaya pencegahan perlu dilakukan. Mengingat potensi terbesar dari zoonotic, virus atau mungkin bakteri yang berasal dari hewan dan alam liar yang akhirnya melompat dan menginfeksi manusia.

(Rizky Pradita Ananda)