Kisah Karomah Kiai Kholil Bangkalan, Selembar Kalimat Tahlil Lebih Berat dari Sapi

Diwan Mohammad Zahri, Jurnalis
Rabu 27 September 2023 09:01 WIB
Syaikh KH. Kholil Bangkalan, Madura (Foto: Assalafiyah Brebes)
Share :

Ia kemudian mendirikan pondok-pesantren di Desa Cengkebuan, sekitar 1 kilometer arah Barat Laut dari desa kelahirannya. Karena pulang dari Makkah telah berumur lanjut, maka Kiai Kholil Bangkalan tidak turun langsung ke medan perang dan memberontak dengan senjata.

Namun dia mengkaderkan pemuda di pondok pesantren yang diasuhnya untuk berjuang melawan penjajah. Kiai Muhammad Kholil sendiri pernah ditahan oleh penjajah Belanda. Dia dituduh melindungi beberapa orang yang terlibat melawan Belanda di pondok pesantrennya.

Nah, saat itu terlihat karomah Kiai Kholil Bangkalan membuat santri terkaget-kaget. Kompeni Belanda pun dibuat pusing dengan berbagai kejadian yang tidak bisa dimengerti.

Dikisahkan saat itu seorang santri memohon agar Kiai Kholil Bangkalan memimpin doa tahlil di daerah Gresik. Karena bersyukur permintaanya dikabulkan, maka santri tersebut menyembelih seekor sapi untuk shodaqoh.

Ilustrasi (Foto: Freepik)

Namun santri tersebut kecewa saat pelaksanaan tahlil. Sebab, Kiai Kholil Bangkalan hanya membaca kalimat 'Laa Ilaaha Illallah' sebanyak tiga kali, serta ditutup dengan bacaan 'Muhammadurrasulullah' lalu diakhiri dengan doa. Tahlil itu berlangsung sangat singkat dan padat.

Karena penasaran, beberapa hari kemudian si santri menemui Kiai Kholil Bangkalan. Dia kemudian mengutarakan isi hatinya. "Kiai, saya kan sudah menyembelih sapi, masak tahlil hanya tiga kali?" tanya santri tersebut.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita Women lainnya