CENDOL, dessert manis dan menyegarkan memang tak lekang oleh waktu. Dessert ini diperkirakan telah ada sejak 900 tahun lalu. Cendol ialah makanan penutup yang terbuat dari campuran tepung beras, santan kelapa, gula, dan air.
Tak hanya di Indonesia, es cendol juga ternyata populer di Asia Tenggara. Nama 'cendol' juga digunakan di Malaysia, Brunei Darussalam, dan Singapura.
Cendol memiliki banyak varian di seluruh Asia Tenggara, dan setiap negara memiliki cara unik untuk menyajikannya.
Cendol sering kali disajikan dalam mangkuk besar atau gelas, dan masyarakat Asia Tenggara menikmatinya sebagai makanan penutup yang sempurna, terutama pada hari panas.
Lod Chong (Foto: IG/@waankrung)
Lantas apa saja nama cendol di Asia Tenggara? Berikut ulasannya seperti dikutip dari akun Instagram @asianseastory;
1. Lod Chong, Thailand
Di Thailand, cendol dikenal sebagai Lod Chong. Dessert ini terbuat dari tepung beras dan pewarna daun pandan yang disajikan dalam santan manis dan gula merah. Penggunaan gula merah tidak wajib, bisa diganti dengan gula pasir biasa.
Lod Chong biasanya disajikan dalam mangkuk kecil lalu disiram dengan santan kelapa yang kental dan manis. Selain itu, dessert ini juga sering kali disajikan dengan es batu, yang memberikan sensasi segar dan membuatnya menjadi pilihan populer untuk meredakan haus di musim panas.
Buko Pandan Salad (Foto: IG/@bukopandansalad_smlzl)
2. Buko Pandan Salad, Filipina
Di Filipina, cendol dikenal sebagai Buko Pandan Salad. Buko Pandan Salad adalah makanan penutup yang populer di Filipina.
Dessert ini terbuat dari dari campuran kelapa muda (buko) dan daun pandan yang memberikan cita rasa dan aroma yang khas.
Hidangan ini memiliki isian utama berupa kelapa muda parut, susu kental manis, dan potongan agar-agar. Buko Pandan salad juga memiliki varian topping, seperti nata de coco (jeli kelapa), mangga, kelapa muda, dan nangka
3. Che Ba Mau, Vietnam
Che Ba Mau adalah salah satu jenis Che, yang merupakan istilah umum untuk minuman penutup Vietnam. Nama 'Che Ba Mau' secara harfiah berarti 'Tiga Warna'.
Che Ba Mau adalah minuman yang kaya rasa dan memiliki penampilan yang memukau dan memiliki tiga lapisan. Bahan utamanya adalah kacang hijau, kacang hijau, dan jelly.
Dessert ini memiliki bahan tambahan untuk menghias dan memberikan tekstur, seperti biji selasih, potongan buah, bubur mutiara, dan kelapa parut.
Che Ba Mau (Foto: IG/@elsmona)
4. Noum Lot, Kamboja
Di Kamboja, cendol dikenal dengan nama Noum Lot. Dessert segar dan manis ini sangat dihargai di Kamboja terutama saat musim panas. Dalam satu porsi Noum Lot, cendol disajikan dengan santan yang gurih, gula, dan es batu.
Salah satu hal yang membedakan Noum Lot dengan cendol lain adalah penggunaan white lime paste. Pasta ini sering digunakan untuk meningkatkan tekstur renyah pada makanan.
Mont Lat Saung (Foto: IG/@me_azora)
5. Mont Lat Saung, Myanmar
Mont Lat Saung adalah hidangan penutup yang populer di Myanmar, terutama saat musim panas. Dalam segelas mon lat saung terdapat cendol, air gula, dan santan kelapa.
Dessert ini sering dinikmati saat Tahun Baru Thingyan di Myanmar, dan biasanya dijual oleh pedagang kaki lima.
Mont Lat Saung memiliki warna yang berbeda. Di bagian selatan, biasanya lebih suka warna putih dengan kuah karamel kecoklatan. Sedangkan di wilayah Yangon dan Mandalay, cenderung memiliki warna dominan hijau, dan disajikan dengan santan dan es batu.
6. Nam Vahn Khao Lod Chong, Laos
Masyarakat Laos menyebut cendol dengan nama Nam Vahn Khao Lod Chong. Seperti cendol lainnya, Nam Vahn Khao Lod Chong juga terbuat dari cendol yang dicampur dengan santan, gula, dan es batu.
Nam Vahn Khao Lod Chong (Foto: IG/@alikhatoon)
Namun yang membedakannya dengan cendol lain adalah teksturnya yang lebih padat, yang memberikan sensasi berbeda dalam setiap gigitan.
Nam Vahn Khao Lod Chong adalah hidangan penutup yang menggoda dengan kombinasi cendol yang padat, sirup gula aren yang manis, santan gurih, dan aroma pandan yang segar.
(Rizka Diputra)