Anak Anemia Berisiko Terkena Bullying, Begini Penjelasan Psikolog

Chindy Aprilia Pratiwi, Jurnalis
Selasa 05 September 2023 08:00 WIB
Anak anemia berisiko terkena bullying. (Foto: Freepik.com)
Share :

BULLYING atau perundungan kerap terjadi di lingkungan sehari-hari. Namun tahukah Anda bahwa jika anak terkena anemia sejak dini, maka beresiko terkena bullying saat dewasa?

Psikolog Klinis Anak dan Keluarga, Anna Surti Ariani, S.Psi., M. Si., Psi menjelaskan hal itu terjadi lantaran kurangnya zat besi dan vitamin c sejak anak masih kecil. Selain itu kurangnya hormon dopamin juga menyebabkan anemia.

“Kalau anemia jalur dopaminnya terpengaruh jadi agak kurang. Kemudian apa yang terjadi? Konsentrasi anak akan bermasalah, dia juga mempunyai masalah dalam emosinya yang mana cenderung akan menunjukkan sifat negatif. Lalu ketika berteman dan bergaul, anak jadi tidak optimal,” kata Anna Surti belum lama ini, di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, Selasa (5/9/2023).

Anemia merupakan suatu kondisi dimana seseorang kekurangan sel darah merah yang tidak tercukupi. Alhasil kondisi itu membuat anak mengalami masalah gangguan konsentrasi sejak masih kecil.

Akibatnya anak menjadi lebih sulit untuk begaul dan berkomunikasi dengan teman sebayanya, maka saat fase itulah temannya akan menganggap anak tersebut tidak nyambung.

Akibatnya anak akan dijauhi oleh teman-temannya, padahal saat usia anak-anak, terlebih dibawah lima tahun, mempunyai banyak teman sangat dibutuhkan dalam usianya.

Sehingga hal itu juga akan membuat prestasi di sekolahnya menurun. Akhirnya, anak akan mempunyai pikiran yang negatif bahwa teman-temannya tidak menganggap dirinya, dia juga akan rentan gampang dibully, dan mengalami gangguan kejiwaan.

“Kalau anak alami emosi ini, dengan kondisi bullying emosinya akan makin rendah lagi. Aku kok dianggap tidak pintar, aku gagal, dan apalagi kalau prestasinya buruk. Kondisi ini akan memicu tumbuhnya bibit masalah baru dalam kejiawaan,” ucap Anna Surti.

Apa Itu Masalah Kejiwaan?

Masalah kejiwaan dapat berupa dengan gangguan kecemasan atau anxiety seperti munculnya rasa tidak percaya diri. Misalnya mau masuk sekolah tapi sudah deg-degan terlebih dahulu karena takut diledekin teman-temannya.

Kondisi ini juga menimbulkan masalah depresi. Seperti anak akan merasa terus sedih, murung, dan lain sebagainya. Contohnya Si anak di asingkan oleh teman-temannya karena dianggap tidak mengerti apa-apa.

Alhasil membuat anak menjadi sedih, lalu ditambah anemia yang membuat kondisi tubuhnya cepat lelah, akhirnya hal itu yang berlanjut menjadi depresi. Namun, keadaan itu tidak mesti terjadi, keadaan tersebut masih tetap bisa dicegah dengan melakukan beberapa hal berupa skrining.

“Skriningnya itu penting sekali, dan pastikan memang asupan nutrisinya baik, stimulasinya baik, hubungan kita juga hangat dengan anak-anak. Sehingga itu bullying sama masalah kesehatan jiwa tidak sampai terjadi,” tutur Anna Surti.

(Leonardus Selwyn)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita Women lainnya