SOAL kehidupan asmara, dalam kehidupan berpasangan sejatinya komitmen menjadi kunci utama kelanggengan hubungan. Hanya saja tak jarang ada salah satu pasangan yang memiliki sifat buruk, seperti selingkuh.
Ini menjadi satu momok tersendiri bagi siapapun yang telah memiliki pasangan. Tak jarang saking sayangnya dengan pasangan, meski melakukan selingkuh berkali-kali pun tetap dimaafkan.
Tak sedikit orang pun menganggap bahwa sifat selingkuh menjadi satu penyakit yang tak bisa disembuhkan. Sebab, banyak dari pelakunya mengaku jika selingkuh seperti memakai zat adiktif.
(Love Story Podcast - Eps. 75 Emang Selingkuh Ada Obatnya?, Foto: Roov.id)
Ya, bahkan sejumlah ahli di bidang psikologi menyebut jika selingkuh adalah sebuah perilaku yang cukup rumit dan dipengaruhi dengan berbagai alasan yang kompleks. Unikknya, penelitian bahkan telah mengonfirmasi bahwa kebiasaan ini termasuk warisan genetik alias dipengaruhi oleh faktor gen.
Mengutip dari ABCNews, D4 plymorphsm atau disingkat DRD4 adalah sebuah gen yang berperan membentuk kebiasaan selingkuh seseorang. Sejatinya, setiap orang lahir dengan membawa gen ini, hanya saja bukan berarti semua orang pasti akan menjadi tukang selingkuh.