TUBAN yang sangat populer akan pantainya ini menjadi salah satu pusat penyebaran Islam di Tanah Jawa.
Terdapat banyak makam ulama terkenal di Tuban yang cocok jadi wisata religi seperti makam Sunan Bonang, makam Syeh Maulana Ibrahim Asmaraqandi (Palang), dan makam Sunan Bejagung.
Mengutip dari laman resmi Pemkab Tuban, luas Kabupaten Tuban mencapai 1.904,70 kilometer persegi. Tuban dijuluki juga sebagai Kota Wali karena menjadi pusat penyebaran Islam.
Namun, beberapa kalangan ada yang memberikan julukan sebagai kota tuak karena Tuban sangat terkenal akan penghasil minuman tuak dan legen yang berasal dari sari bunga siwalan (ental).
Ada beberapa versi soal riwayat penamaan Tuban. Pertama adalah berhubungan dengan kisah Watu Tiban yang berkaitan dengan tempat penting.
Diceritakan bahwa saat Kerajaan Majapahit runtuh, salah satu harta kekayaan berharga milik kerajaan yang dibawa ke Demak adalah pusaka kerajaan yang berbentuk seperti batu. Pemindahan batu itu dipercayakan kepada burung Bangau.
Saat terbang di suatu daerah, burung Bangau diolok-olok oleh anak-anak penggembala. Alhasil, burung Bangau marah, dan jatuhlah batu pusaka Kerajaan Majapahit tersebut. Jatuhnya batu tersebut dalam bahasa Jawa berarti Watu Tiban.