Misteri Sungai Aneh di Peru, Air Berubah Warna Jadi Merah Darah Setiap Musim Dingin

Simon Iqbal Pahlevi, Jurnalis
Jum'at 11 Agustus 2023 18:07 WIB
Sungai Merah di Peru yang viral di jagat maya. (Foto: Rove.me)
Share :

SUNGAI Merah di Peru yang mengalir melalui pegunungan Vilcanota di provinsi Canchis mendadak viral di jagat maya.

Info terkait sungai tersebut viral lewat unggahan sebuah video TikTok, yang kini telah ditonton lebih dari setengah juta orang di seluruh dunia.

Salah satu pengguna TikTok berkomentar bahwa warna airnya terlihat seperti 'darah', sementara pengguna lainnya membandingkan dengan warna anggur yang mengalir.

Lalu, apa yang menyebabkan fenomena aneh sungai ini?

Ternyata sungai merah mendapatkan warna merahnya dari batu pasir merah di wilayah tersebut, yang dipenuhi dengan oksida besi.

Sungai merah di Peru yang viral. (Foto: Dailymail)

Saat hujan turun, batuan kaya mineral ini tersapu ke dasar sungai, mengubah air menjadi merah atau merah jambu.

Hal ini menjadikan musim hujan di Peru yakni dari November hingga April, waktu terbaik untuk mmelihat warna merah sungai tersebut.

Sebaliknya, warna sungai akan berubah menjadi coklat berlumpur yang tidak menarik selama musim kemarau.

Perairan sungai yang berubah warna menjadi merah hanya tiga mil (5 km) pertama dari sumbernya di dekat lembah Gunung Arcoiris Palcoyo.

Kemudian, sungai itu akan bergabung dengan aliran lain dari sungai kecil, sehingga warnanya menjadi lebih encer dan kehilangan warna merahnya.

Dikenal juga dengan sebutan Palquella Pucamayu, nama sungai itu berasal dari Quechua, yang merupakan bahasa utama Kekaisaran Inca dan bahasa resmi di Peru. Palquella berarti 'cabang kecil' sedangkan Pucamayu berarti 'sungai merah'.

Meskipun sungai-sungai ini tidak biasa, ada kumpulan air merah lainnya yang menakjubkan di seluruh dunia.

Di antaranya adalah Danau Natron di Tanzania, yang mendapatkan warna merah delima dari bakteri di dalam air. Lainnya adalah Blood Falls, air terjun berwarna merah yang ditemukan di wilayah McMurdo Dry Valleys di Antartika pada tahun 1911.

(Simon Iqbal Pahlevi)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita Women lainnya