Gisel Pamer Buaya Panggang, Ini Sederet Fakta Crocodile Grill yang Populer di Thailand

ARTIS cantik Gisella Anastasia alias Gisel menikmati waktu liburan ke Thailand baru-baru ini. Dalam momen liburannya, Gisel membagikan foto kuliner ekstrem yang mencuri perhatian di Instagram. Apa itu? 

Gisel membagikan momennya berburu kuliner di Thailand ke Instagram pribadinya. Gisel yang tampil modis berpose sembari menunjukkan buaya panggang di belakangnya.

Gisel sendiri mengaku tak mencicipi kuliner ekstrem tersebut saat ditanya oleh netizen. Meski begitu, unggahan foto Gisel tetap ramai dikomentari oleh netizen dan beberapa rekan selebriti. 

""km coba gakkk? 😨," tanya @imeyliem

"@imeyliem enggaaak c mey ga koluuuu aku," balas Gisel. 

"😂😂😂😂 bahaya nih," komen Chika Jessica. 

"😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂 croco," tulis mantan suaminya, Gading Marten nimbrung di kolom komentar.

Thailand dengan kuliner ekstremnya

Terkenal dengan berbagai makanannya yang ekstrim dan nyeleneh, buaya menjadi salah satu makanan yang disantap masyarakat Thailand pada saat daging babi mengalami lonjakkan harga.

Di Bangkok, wisatawan dapat menjumpai berbagai restoran atau tempat kaki lima yang menjajakan buaya panggang. Salah satunya uang paling terkenal adalah Bangcroc - Crocodile Grilled.

Dikutip dari Ummi Goes Where, peternakan buaya di Thailand merupakan salah satu yang terbesar di dunia. Menurut Department Perikanan Thailand terdapat 1,2 juta buaya dipelihara di lebih dari 1.000 peternakan di Thailand.

Satu kilogram daging buaya saja bisa mendatangkan sebanyak THB300 atau Rp132.000. Tak hanya dikonsumsi untuk kudapan harian, daging buaya juga terkenal untuk pengobatan. Empedu dan darahnya, masing-masing dapat bernilai BHT40.000 dan BHT500 per kilogramnya.

Untuk satu porsi daging buaya biasanya dikenakan biaya Rp132.000 yang disajikan dengan selada dan saus pedas. Diketahui tekstur dari daging buaya ini tergolong kenyal, tetapi memiliki rasa yang mirip dengan daging ayam.

Makanan Super

Daging buaya dikenal sebagai salah satu sumber makanan super atau super food. Beberapa manfaat pada dagingnya antara lain,

Protein Tanpa Lemak: Daging buaya memiliki kandungan karbohidrat yang rendah, kandungan protein yang tinggi, kandungan lemak jenuh yang rendah, kandungan zat besi yang tinggi, dan kalori yang lebih sedikit daripada daging lainnya sehingga memakannya lebih banyak daripada daging lain dapat mengurangi risiko obesitas dan diabetes.

Rendah Kolestrol : Buaya memiliki kolesterol yang jauh lebih sedikit daripada daging lainnya. Pada 300 gram daging, hanya mengandung 23 mg kolesterol, yang jauh di bawah kebutuhan harian yang direkomendasikan sebesar 300 mg.

Bisa datangkan masalah kesehatan

Meskipun ladzim dikonsumsi masyarakat Thailand, dan dikenal tinggi protein, mengkonsumsi daging buaya atau reptil dapat menyebabkm masalah kesehatan tertentu.

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan International Journal of Food Microbiology, para ahli kesehatan menyimpulkan bahwa memakan daging reptil seperti buaya, kadal, dan ular dapat mengakibatkan penyakit tertentu.

Hal ini disebabkan kemungkinan adanya bakteri antara lain E.coli dan Salmonella (yang juga dapat ditemukan pada daging ayam mentah). Namun, bahaya tertular penyakit ini dapat dihilangkan dengan cara memasak yang benar.

(Helmi Ade Saputra)