Mau Jadi Masinis Kereta Api? Begini Tahapan dan Proses Penuh Perjuangan yang Wajib Dijalani

Farid Maulana Faqih, Jurnalis
Kamis 27 Juli 2023 10:01 WIB
Masinis kereta api. (Foto: PT KAI)
Share :

MENJADI masinis atau orang yang bertanggung jawab mengoperasikan perjalanan kereta api memang tak mudah. Butuh sejumlah syarat yang hasur dipenuhi, kemudian wajib mengikuti pendidikan khusus teknik pertekerataapian dan punya sertifikasi.

Saat ini, terdapat sekitar 3 ribuan masinis yang dimiliki PT Kereta Api Indonesia (KAI) dari total 27.800 pegawai. Yuk, simak tahap-tahap untuk menjadi seorang masinis kereta api.

Tahap pertama

 

Pertama, proses menjadi masinis dimulai dengan mengikuti serangkaian seleksi rekrutmen yang diadakan oleh KAI. Anda harus bersaing dengan puluhan ribu pelamar dalam proses seleksi yang cukup ketat dan berlangsung kurang lebih 3 bulan.

Tahapan seleksi yang harus dilalui adalah administrasi, tes kesehatan awal, psikotes, wawancara dan tes kesehatan akhir.

Khusus untuk formasi yang berkaitan langsung dengan operasional perjalanan kereta api dan Awak Sarana Perkeretaapian seperti masinis, kondektur, pengatur perjalanan kereta api (PPKA), dan lainnya, Anda harus memiliki kondisi kesehatan yang prima apabila berminat di formasi tersebut. Standar penilaian dalam tahap psikotesnya pun berbeda dengan rekrutmen jabatan lainnya.

 

Masinis KA (KAI)

Vice President Public Relations Joni Martinus mengungkapkan bahwa kondisi kesehatan dan mental pekerja dapat memberikan pengaruh besar dalam pencapaian produktivitas kerja.

"Pengujian kesehatan pada saat seleksi ditujukan agar perusahaan memperoleh pekerja yang berada dalam kondisi kesehatan yang baik dan cocok untuk pekerjaan yang akan dilakukan. Hal Ini tentu dapat berdampak positif, karena pada dasarnya SDM adalah sebuah investasi penting di sebuah perusahaan. Masinis juga harus teliti, sigap, tidak mudah stres, serta percaya diri sehingga keselamatan dan keamanan dalam mengoperasikan kereta api dapat terjamin," ungkap Vice President Public Relations KAI, Joni Martinus.

 BACA JUGA:

Pelatihan

Kedua, bagi Anda yang berhasil lolos dan sudah menjadi calon pekerja tidak serta merta langsung menjadi masinis. Setiap calon harus menjalani masa percobaan selama kurang lebih 3 bulan.

Dalam rentan waktu itu ada beberapa program yang harus diikuti oleh calon pekerja antara lain Program Orientasi Kerja dan Basic Development Program (BDP) yang bekerja sama dengan TNI untuk pengenalan dasar terkait KAI dan melatih kedisiplinan pekerja.

Setelah menjalani masa percobaan selama 3 bulan, setiap calon pekerja akan dilakukan evaluasi dalam rangka pengangkatan calon pekerja menjadi pekerja tetap, dengan terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan kesehatan fisik.

“Syarat untuk menjadi pekerja organik, calon pekerja harus dinyatakan lulus dalam setiap tahapannya baik Program Orientasi Kerja, BDP, maupun tes kesehatannya,” jelas Joni

 

Tidak berhenti sampai di situ, masih ada tahap selanjutnya yang harus dijalani, salah satunya adalah mengikuti berbagai pendidikan dan pelatihan (diklat) dan pengujian hingga akhirnya dianggap layak sebagai masinis KAI.

Calon masinis harus mengikuti diklat sebagai awak sarana perkeretaapian tingkat pertama di Balai Pelatihan Teknik Traksi (BPTT) Darman Prasetyo Yogyakarta.

Setelah menjalani diklat sebagai awak sarana perkeretaapian tingkat pertama dan dinyatakan lulus, Anda akan mendapatkan pelatihan terkait uji teknis pengoperasian sesuai dengan jenis sarana perkeretaapian dan uji pemahaman lintas.

Selanjutnya adalah memulai praktik pengoperasian lokomotif atau Kereta Rel Diesel (KRD) di bengkel perbaikan dan perawatan (Depo) KAI dengan didampingi petugas sarana. Setelah itu, calon masinis akan menjalankan praktik langsir menggunakan sarana berpenggerak non-listrik dengan pendampingan instruktur masinis. Tahapan praktek ini dilakukan kurang lebih selama 4 (empat) bulan.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita Women lainnya