Disebut Berpotensi Jadi Pemicu Kanker Oleh WHO, Apa Itu Aspartam?

Selain itu, beberapa studi terbaru menunjukkan bahwa minuman soda memiliki potensi risiko kanker. Itu sebabnya WHO kembali meninjau semua data studi tersebut.

Badan Internasional untuk Penelitian Kanker menggunakan sistem klasifikasi untuk menentukan peringkat potensi Aspartam yang menyebabkan kanker pada manusia.

Badan tersebut menemukan bukti "terbatas" bahwa Aspartam dapat menyebabkan kanker hati. Hal itu didapatkan berdasarkan tinjauan dari beberapa penelitian yang menggunakan asupan minuman berpemanis buatan sebagai pengganti paparan Aspartam.

Penelitian itu juga meninjau bukti dari studi besar Prancis, studi NutriNet-Santé, yang diterbitkan pada tahun 2022, yang menemukan bahwa orang yang mengonsumsi Aspartam paling banyak memiliki sekitar 15% peningkatan risiko kanker, mulai dari kanker payudara dan kanker terkait obesitas, dibandingkan dengan orang yang tidak mengkonsumsi aspartam.

Sebagai informasi, Aspartam merupakan pemanis buatan yang terbuat dari gabungan dua asam amino, yaitu asam aspartat dan fenilalanin. Zat ini umum digunakan untuk menggantikan peran gula pada makanan dan minuman.

Berdasarkan studi yang dimuat dalam The Yale Journal Of Biology And Medicine (2010) menjelaskan bahwa aspartam memiliki tingkat rasa manis hingga 200 kali lipat dibandingkan dengan gula pasir biasa.

Meski jauh lebih manis dibandingkan dengan gula pasir, keduanya sama-sama memiliki kandungan kalori sebanyak 4 kkal per gramnya.

Rasa manis yang jauh di atas gula pasir itu membuat kita hanya perlu mengonsumsinya dalam jumlah sedikit. Dengan demikian, secara otomatis jumlah kalori yang masuk ke dalam tubuh juga akan menjadi lebih sedikit.

(Dyah Ratna Meta Novia)