"Kalau untuk perawatannya sama-sama saja, perlakuannya sama saja, antara yang di dalam atau di luar kaca sama," tambahnya.
Sedangkan Analisis Penetapan Cagar Budaya dan Koleksi Museum Mpu Purwa Hariman Sulistyono mengungkapkan, bila setidaknya ada 136 koleksi benda cagar budaya yang dimiliki oleh museum. Benda-benda cagar budaya ini didapat dari wilayah Malang dan sekitarnya.
"Yang jelas itu begini dulu namanya berserakan, itu ada yang di rumah warga, dan tidak terawat, akhirnya oleh warga diserahkan kepada dulu itu ke Balai Penyelematan Cagar Budaya," ungkap Hariman.
Selanjutnya, oleh pemerhati sejarah dan budaya beberapa peninggalan itu dirawat dan dipindahkan ke museum, yang awalnya tidak terletak di lokasi Museum Mpu Purwa saat ini. Dari sanalah akhirnya cikal bakal Museum Mpu Purwa berdiri dan menggambarkan perjalanan sejarah di Kota Malang.
(Foto: MPI/Avirista Midaada)
"Oleh pemerhati terutama Pak Dwi Cahyono Inggil itu salah satunya juga, Pak Suwardono, Pak Mantari, almarhum, itu yang beliau-beliau yang terhadap peninggalan kuno, dirawat di sini sebelum jadi museum," tuturnya.
Menariknya, dari beberapa koleksi yang berada di Museum Mpu Purwa ada yang sempat dicuri oleh orang lain. Tetapi perjalanannya, benda-benda cagar budaya itu kembali dengan sendirinya, ada yang dengan cara tak logis atau di luar nalar.
"Memang semuanya asli di sini, termasuk arca-arca yang di depan itu. (Untuk cagar budaya yang dicuri kembali di luar logika) kalau itu antara percaya dan tidak percaya, tapi kita yang logika saja," bebernya.