Dr Booth telah mempelajari kelahiran perawan, yang dikenal secara ilmiah sebagai partenogenesis, selama 11 tahun. Ia menganalisis janin dan menemukan bahwa benar buaya tersebut hamil tanpa bereproduksi dengan pasangannya.
"Kami melihatnya pada hiu, burung, ular, dan kadal, dan ini sangat umum dan tersebar luas. Tapi kamu belum melihatnya pada buaya," katanya.
Menurut Dr. Booth, selain merupakan warisan dari nenek moyang, kemampuan buaya ini juga didorong oleh fakta bahwa buaya saat ini sedang berada pada ancaman kepunahan. Ketika jumlahnya menyusul, mereka dengan ajaib mampu hamil sendiri.
"Itu adalah sifat yang sangat kuno yang telah diwariskan selama berabad-abad. Jadi ini mendukung gagasan bahwa dinosaurus juga dapat bereproduksi dengan cara ini," pungkas Dr. Booth.
(Salman Mardira)