Asal Usul dan Arti Meme Viral Tidak Semudah Itu Ferguso

DI media sosial, kerap kali banyak istilah atau frasa yang menjadi meme viral dan banyak digunakan oleh netizen. Khususnya para pengguna media sosial Instagram dan Twitter, yang jumlahnya terbilang cukup banyak.

Salah satunya yakni frasa 'Tidak Semudah itu Ferguso', yang mungkin sudah tidak asing lagi di telinga. Frasa tersebut terlihat cukup sering lalu-lalang di media sosial.

Mengenai frasa tersebut, mungkin kamu juga termasuk salah satu pengguna media sosial yang menggunakan frasa 'Tidak Semudah itu Ferguso' di medsos, atau bahkan di dunia nyata.

Namun, dibalik frasa tersebut, mungkin tidak semua orang yang memakai frasa itu mengetahui seperti apa asal usulnya. Mengenai hal itu, berikut ini adalah asal-usul frasa 'Tidak Semudah itu Ferguso' serta makna dibaliknya.

Hal tersebut diungkapkan oleh akun twitter @kamto_adi yang terverifikasi. Mengenai hal itu, Kamto menjelaskan secara singkat asal muasal dari frasa 'Tidak Semudah itu Ferguso'. Menurutnya, frasa tersebut adalah kalimat yang diucapkan Marimar kepada anjingnya.

"Tahukah kalian, kalau ada yang bilang, 'tidak semudah itu Ferguso', adalah sebetulnya kalimat yang diucapkan Marimar kepada anjingnya yang bernama asli Pulgoso," jelas Kamto.

Lebih lanjut, Kamto juga menjelaskan bahwa sebenarnya nama anjing dari Marimar bukan Ferguso, melainkan Pulgoso. Hal ini mungkin tidak banyak orang yang mengetahuinya.

"Ferguso merupakan nama saduran Pulgoso agar lebih mudah diucapkan mengingat telenovela tersebut di-dubbing ke Bahasa Indonesia," tambahnya.

Melihat beberapa penjelasan asal usul frasa 'Tidak Semudah itu Ferguso', tentu kamu mengetahui bahwa frasa tersebut terbilang cukup kasar. Karena itu, sebaiknya jangan sembarangan dalam menggunakan frasa tersebut.

"Jadi kalau ada yg bilang, 'tidak semudah itu Ferguso' sebetulnya secara harfiah dia berkata 'tidak semudah itu anjing'," jelas Kamto.

Tapi, meski terbilang kata-kata tersebut cukup kasar, pada kenyataanya banyak netizen yang menggunakan kata-kata tersebut di media sosial, bahkan dalam kehidupan sehari-hari.

(Helmi Ade Saputra)