2. Mengganti darah yang hilang karena perdarahan, misalnya perdarahan saat melahirkan.
3. Mengganti kehilangan plasma darah, misalnya pada luka bakar.
4. Mencegah dan mengatasi perdarahan karena kekurangan atau kelainan komponen darah, misalnya pada penderita thalasemia.
Bukan cuma thalasemia, transfusi darah juga dikerjakan pada pasien yang alami gangguan fungsi tubuh lainnya. Catatan Perkumpulan Teknisi Pelayanan Darah Indonesia (PTPDI) menunjukkan, pasien infeksi parah, gangguan fungsi hati, hemofilia, dan trombositopenia juga kerap kali memerlukan tindakan transfusi darah.
“Orang-orang yang baru saja menjalani operasi besar, sehingga harus melakukan transfusi darah untuk menggantikan darah yang hilang juga perlu transfusi darah," bunyi laporan tersebut.
(Rizky Pradita Ananda)