Menurut Dicky, selain kelompok rentan, anak-anak juga masuk kelompok berisiko karena varian terbaru ini banyak ditemukan menginfeksi anak-anak di India.
“Artinya mereka juga harus dilindungi. Kalau mereka belum bisa menerima vaksin, ya orang di sekitarnya yang harus sudah booster [vaksin], berperilaku hidup bersih sehat,” ujar Dicky.
Sementara itu, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan Siti Nadia mengatakan virus Omicron varian 1.16 Arcturus “belum ada” di Indonesia.
“Sampai saat ini [kenaikan kasus] belum perlu dikhawatirkan karena gejala ringan dan fatalitas rendah,” ujar Nadia.
(Dyah Ratna Meta Novia)