PUSING seringkali dialami banyak orang. Terkadang keadaan ini tak mengenal waktu, bahkan di hari libur pun pusing bisa saja muncul.
Pusing sendiri jadi kondisi kesehatan yang dialami banyak orang dalam kehidupan sehari-hari. Namun, bagi orang dengan riwayat hipertensi seperti yang dialami Indra Bekti, gejala pusing tidak boleh disepelekan. Apalagi jika tidak kunjung membaik dalam beberapa hari.
Pusing karena hipertensi jangan sampai disalahartikan sebagai pusing karena hanya masuk angin, lalu dianggap sepele.
Ada perbedaan pusing akibat hipertensi dengan pusing akibat masuk angin. Dilansir dari Medanta, berikut penjelasannya:
Pusing disebabkan masuk angin
Pusing akibat masuk angin biasanya tidak berlarut-larut, terlebih jika sudah beristirahat dan mengonsumsi obat masuk angin. Ini menjadi pembeda paling khas dari pusing akibat hipertensi dengan pusing masuk angin.
Masuk angin juga biasanya disertai gejala lain seperti sakit kepala, kondisi badan terasa tidak enak, tubuh pegal-pegal, bahkan perut tidak nyaman karena sakit atau kembung. Sakit kepala atau pusing akibat masuk angin juga bisa dikarenakan suplai oksigen yang berkurang ke otak. Selain itu, sakit kepala juga bisa terjadi karena peningkatan volume darah ke otak.
BACA JUGA:
Mengingat badan sedang tidak fit, maka tubuh memberi respons untuk mendistribusikan darah ke organ yang membutuhkan. Lonjakan suplai darah inilah yang membuat tubuh memberi respons dengan sakit kepala atau pusing.
BACA JUGA: