Kabar baiknya, dr. Dara menuturkan kini ada alat deteksi baru untuk bayi down syndrome yakni dengan menggunakan NIPT (Non Invasive Prenatal Test) yang dinilai cukup akurat.
Metode menggunakan NIPT dilakukan dengan cara mengambil darah dari sang ibu, kemudian dilihat apakah ada potensi kelainan kromosom, salah satunya yaitu down syndrome.
Mengingat kondisi anak down syndrome ini bisa dideteksi sejak dini,dr. Dara mengingatkan sebaiknya para wanita menghindari baru hamil di atas usia 35 tahun, sebab di usia sudah menuju kepala 4 inilah yang lebih meningkatkan peluang terjadinya down syndrome pada bayi.
"Mencegahnya, sebisa mungkin hindari kehamilan di atas usia 35 tahun. Down syndrome, salah satu penyakit kelainan kromosom yang kasusnya meningkat pada perempuan yang hamil di atas 35 tahun. Jadi risiko adanya kelainan kromosom pun lebih meningkat," tutur dr. Dara panjang lebar.
Sebagai informasi, merujuk pada keterangan dari dr. Dara, usia optimal perempuan untuk hamil itu kurang lebih di umur 20 sampai 35 tahun.
(Rizky Pradita Ananda)