Upaya yang dilakukan, yakni merevitalisasi Pulau Penyengat secara menyeluruh dan bertahap. Salah satunya revitalisasi Masjid Raya Sultan Riau Penyengat dengan total anggaran sekitar Rp5,8 pada APBD tahun anggaran 2022.
"Masjid itu kita pugar kembali, yaitu dicat ulang dan catnya diimpor dari Jerman, kemudian karpetnya kita datangkan dari Turki," ujar Ansar.
Ansar berharap ke depan Pulau Penyengat sebagai pusat peradaban budaya Melayu makin dikenal luas hingga mendunia.
Pihaknya juga akan mengoptimalkan objek wisata di Pulau Penyengat dengan menyiapkan paket wisata sejarah dan kuliner khas Melayu.
(Foto: Instagram/@auliyaalifa)
Promosi paket wisata dilakukan dengan melibatkan organisasi dan pelaku usaha kepariwisataan. "Saya yakin, wisata sejarah dan kuliner di Pulau Penyengat akan berkembang pesat," katanya pula.
Pulau Penyengat adalah sebuah pulau kecil di Kota Tanjungpinang yang berjarak kurang lebih 2 kilometer dari pusat kota. Pulau ini berukuran panjang 2.000 meter dan lebar 850 meter, berjarak lebih kurang 35 kilometer dari Pulau Batam.
Pulau ini dapat ditempuh dari pusat Kota Tanjung Pinang dengan menggunakan perahu bermotor atau lebih dikenal pompong yang memerlukan waktu tempuh kurang lebih 15 menit.
(Rizka Diputra)