Mengenal Kebaya Labuh, Pakaian Tradisional Melayu Riau yang Didaftar ke UNESCO

Najwa Avifah Octavia, Jurnalis
Rabu 01 Maret 2023 21:00 WIB
Pegawai Disbudpar Tanjungpinang, Kepulauan Riau menganakan kebaya labuh. (Foto: ANTARA)
Share :

PEMERINTAH Indonesia telah mengusulkan kebaya labuh jadi warisan tak benda ke The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO). Kebaya labuh merupakan pakaian tradisional perempuan Melayu Lingga yang sudah dikenal sejak zaman Kerajaan Lingga-Riau. Pakaian kebaya ini panjangnya sampai ke bawah lutut dan berbelah dihadapan sampai ke bawah.

Mengutip dari laman resmi Dinas Kebudayaan Kepulauan Riau, kebaya labuh mempunyai kekek di bawah ketiak kiri dan kanan juga berpesak di bagian depan. Kebaya labuh menggunakan tiga kancing yang disemat dengan pin atau keronsang.

Baju Kebaya labuh di Lingga pada masa lampau digunakan juga sebagai pakaian harian kaum perempuan Melayu. Baju Kebaya dipakai dengan kain batik yang diikat dengan cara lipatan sebelah kanan menutup sebelah kiri. Untuk mengancing baju kebaya dipakai semat pin, jika untuk menghadiri acara resmi tertentu menggunakan tiga buah keronsang yang indah-indah dan berselendang.

 BACA JUGA:Mengenal Baguette, Roti Khas Prancis yang Didaftarkan sebagai Warisan Budaya UNESCO

Kebaya labuh juga dijadikan pakaian bersanding pengantin tradisional Melayu Lingga. Pada masa lampau, sebagian kaum perempuan yang ingin menutup aurat secara sempurna menggunakan tudung lingkup yang dipadankan dengan kebaya labuh. Tudung lingkup sehelai kain sarung untuk menutup kepala dan dada.

Pada masa kini baju kebaya labuh dipakai oleh kaum perempuan pada acara tertentu seperti majelis adat istiadat atau pun hari raya. Kebaya labuh juga masih digunakan sebagai pakaian bersanding pengantin perempuan Melayu Lingga.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tanjungpinang, Muhammad Nazri mengatakan sebagai bentuk dukungan kepada pemerintah pusat yang mendaftarkan kebaya labuh ke UNESCO, pegawai perempuan di Dispudpar setempai mulai mengenakan kebaya pada setiap hari Jumat.

 

"Bersamaan kebaya diusulkan ke UNESCO sebagai warisan budaya takbenda dunia, maka pegawai perempuan Disbudpar melakukan aksi dengan memakai baju kebaya labuh," kata Muhammad Nazri di Tanjungpinang seperti dikutip dari ANTARA, Rabu 1/3/2023).

Menurut Nazri, kebaya labuh salah satu pakaian adat Melayu, di samping baju kurung, baju pesak enam, serta belah Bintan.

 BACA JUGA:Dampingi Sandiaga Lantik Pejabat, Angela Tanoesoedibjo Tampil Cantik Berkebaya Hitam Dipadu Rok Batik

Masyarakat Kepri, khususnya kaum perempuan sudah banyak yang memakai kebaya, baik itu ke acara pesta, wisuda, atau acara resmi lainnya.

"Kami juga akan mulai mensosialisasikan penggunaan kebaya labuh di samping baju kurung, kepada seluruh pegawai perempuan Pemkot Tanjungpinang," ujarnya.

Ke depan, kata dia, pemakaian kebaya itu pun akan diusulkan diatur melalui Peraturan Wali Kota (Perwako) Tanjungpinang. Apakah nanti setiap Jumat pegawai mengenakan baju kurung pada minggu pertama dan ketiga, atau kebaya labuh pada pekan kedua dan keempat.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita Women lainnya