BIRO Pariwisata yang berbasis di Taipei, Taiwan menargetkan sekitar 150 ribu warga Indonesia untuk mengunjungi Taipei pada tahun 2023 serta mempererat hubungan pariwisata antara Taipei dan Indonesia.
“Sebelum pandemi, turis Indonesia yang berkunjung ke Taiwan berjumlah lebih dari 230 ribu orang pada tahun 2019. Dan tahun ini setelah pandemi, kami menargetkan setidaknya 150 ribu orang berkunjung ke Taiwan,” kata Direktur Biro Pariwisata Taipei, Abe Chou mengutip ANTARA.
Dijelaskannya, Biro Pariwisata Taipei, yang berbasis di Kuala Lumpur itu berjanji akan memudahkan prosedur aplikasi visa bagi turis Indonesia yang ingin berkunjung ke Taipei, di antaranya memberikan insentif kepada wisatawan asing secara berkelompok melalui proyek guanheng dan aplikasi otorisasi perjalanan ke Taipei secara daring.
Ia menyebut negara-negara yang terpilih untuk mendapatkan grup insentif visa adalah Indonesia, India, Vietnam, Kamboja, Laos, dan Myanmar.
Untuk aplikasi otorisasi perjalanan secara daring, kata dia, pemohon memiliki satu dokumen visa dari Taipei, Australia, Kanada, Jepang, Korea Selatan, Selandia Baru, AS, Inggris atau negara-negara Schengen, tetapi ini tidak berlaku untuk visa Taipei melalui proyek Guanheng.
"Bagi warga Indonesia yang memiliki pembebasan visa Jepang bisa digunakan untuk proses pengajuan sertifikat otoritas Taipei," ujar Chou.
Taipei menduduki peringkat destinasi nomor dua dalam MasterCard Crescent Rating Global Muslim Travel Index 2022.