NELAYAN di Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau (Kepri) mulai banyak memanfaatkan kelong (alat tangkap ikan) apung sebagai destinasi wisata untuk menambah penghasilan mereka.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Bintan, Arif Sumarsono menjelaskan, lebih dari 30 orang nelayan di daerah tersebut menyediakan satu kamar besar yang berisi 3-4 tempat tidur di kelong apung.
Kamar tersebut untuk para wisatawan yang ingin bermalam di tengah laut dengan menggunakan kelong apung.
"Kelong apung dengan berbagai fasilitas untuk wisatawan ini sebenarnya sejak sebelum pandemi Covid-19 sudah ada, namun belum banyak. Kini bisnis itu mulai digeluti puluhan orang nelayan sebagai sumber pendapatan baru yang menjanjikan," katanya.
Menurut Arif, kelong merupakan alat tangkap ikan yang digunakan nelayan tradisional secara turun-temurun. Kelong apung memiliki keunikan tersendiri karena memiliki lantai berupa susunan papan dan kayu, yang dilengkapi dengan dapur dan kamar.
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Bintan pada tahun ini akan menyelenggarakan festival pariwisata di atas kelong apung saat musim angin utara untuk menarik kunjungan wisatawan domestik dan wisman.
(Foto: ANTARA/Nikolas Panama)
Ketika musim angin utara, kata dia gelombang laut tinggi disertai angin kencang sehingga nelayan tidak melaut akibatnya ratusan kelong apung pun tidak berlayar sehingga nelayan tidak memperoleh penghasilan.
Sementara itu, pemberdayaan kelong apung di bibir pantai untuk kegiatan pariwisata dapat meningkatkan kunjungan wisatawan dan memberi dampak positif terhadap usaha mikro kecil menengah.
"Di atas kelong apung, pelaku UMKM dapat berjualan, dapat pula dijadikan sebagai pentas kesenian," ucapnya.
Marsum, seorang nelayan tradisional Bintan yang memanfaatkan kelong apung sebagai destinasi wisata sejak setahun lalu. Wisatawan yang tertarik bermalam di kelong apung dikenakan biaya Rp250.000 per orang.
Namun tidak setiap hari ada wisatawan yang menginap di kelong apung miliknya. Rata-rata wisatawan yang bermalam di kelong apung tersebut memiliki hobi memancing ikan.