PERIHAL asal-usul kenapa kenapa dinamakan Banten menarik dikulik. Banten dulu adalah sebuah negeri berdaulat berbentuk kerajaan. Kemudian stasusnya resmi menjadi provinsi ke-30 di Indonesia berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000.
Pada abad ke 16, Kesultanan Banten dipimpin oleh Sultan Maulana Hasanudin. Kemudian abad ke 17 dipimpin Sultan Ageng Tirtayasa. Letak Banten yang sangat strategi membuat wilayah ini jadi pusat jual beli rempah-rempah.
Mengutip dari laman resmi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Banten, dalam buku 'Pakem Anten' karya Tb. H. Achmad dicetak Drukkerij tahun 1935, Banten artinya adalah ‘Kabinten Inten’. Dalam bahasa Jawa ‘Kabinten Inten’ artinya kejatuhan intan.
BACA JUGA:8 Destinasi Wisata Menarik di Sekitar Taman Nasional Ujung Kulon Banten
Menurut sejarah dahulu kala masyarakat setempat menyembah berhala. Setelah masuknya agama Buddha, banyak dari masyarakat Banten yang memeluk Buddha.
Kemudian masuklah ajaran Islam ke Banten yang banyak mengajarkan tentang ilmu umum, fikih, dan ushuludin. Masyarakat Banten mulai sadar akan kebenaran agama ini dan banyak menganut Islam. Nilai-nilai dalam Islam banyak mengubah perilaku mereka jadi lebih baik.
Bagi masyarakat Banten kedatangan Islam diistilahkan seperti kejatuhan intan dari langit atau kabinten inten. Kata kabinten inten kemudian berubah menjadi Banten.
BACA JUGA:Menguak Asal-mula Penamaan Pulau Bali, Ada Kaitan dengan Banten dan Wali
Selain kabinten inten, terdapat banyak kisah perihal awal mula nama Banten. Dalam keterangan lain, kata Banten berasal dari kata ‘Bantahan’, pasalnya masyarakat Banten sangat menentang penjajahan Belanda.
Penjajah Belanda datang dan membuat banyak peraturan. Masyarakat Banten membantah dan tidak ingin mengikuti peraturan Belanda. Sejak saat itu, wilayah dengan nama Bantahan mulai terkenal.
Kata Banten juga digunakan untuk menamai sungai yaitu Cibanten. Dataran tinggi terdapat mengalirnya sungai dikenal dengan Cibanten Gireng atau Banten Gireng.
Pada 1988 terdapat program Franco-Indonesia excavations. Program ini meneliti daerah Cibanten Girang. Hasil riset menunjukan pada abad 11-12 berdiri Kerajaan Sunda dengan pemukiman masyarakat.
Di masa sekarang, Banten terkenal sebagai wilayah kawasan industri dan pariwisata. Kedua sektor tersebut tersebar di berbagai wilayah di Provinsi Banten seperti Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Serang, Kabupaten Tangerang, Kota Cilegon, dan Kota Tangerang.
Perkembangan industri yang cukup pesat mendorong kemajuan perekonomian masyarakat Banten.
Pesatnya pertumbuhan Banten juga karena pembangunan proyek seperti Pelabuhan Internasional Bojonegara, pengembangan Jaringan Jalan Cincin (ring road) pantai utara-selatan Banten, pembangunan Jembatan Selat Sunda (Jawa-Sumatera), peningkatan jalan tol dan jalan kereta api (double track), perluasan bandara Soekarno-Hatta, dan masih banyak lagi.
(Salman Mardira)