Orangtua Pasien Gagal Ginjal Akut Sebut Sang Anak Minum Obat dari Rumah Sakit

Kevi Laras, Jurnalis
Kamis 09 Februari 2023 13:30 WIB
kasus gagal ginjal akut pada anak, (Foto: MPI/ Kevi)
Share :

KASUS gagal ginjal akut pada anak (GGPA) yang sempat sudah dinyatakan selesai oleh Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, kembali mencuat ke publik seiring dengan munculnya dua kasus baru di DKI Jakarta.

Sebelumnya, juga, kasus GGPA begitu menjadi sorotan publik karena sudah memakan korban jiwa. Selain itu, ada pula anak yang sampai saat ini masih merasakan dampak dari konsumsi obat sirup tercemar tersebut.

Seperti yang dikisahkan Desi Permatasari, salah satu orang tua dari pasien GGPA. Desi dengan gamblang mengatakan, obat sirup yang dikonsumsi sang anak bukanlah konsumsi mandiri tanpa resep dokter.

Obat sirup yang diminum sang anak, yakni Paracetamol produksi dari PT Afi Farma, ia peroleh dari resep saat dirinya membawa sang anak berobat ke rumah sakit.

"Sekitar awal September 2022 dia sakit batuk pilek demam dan saya bawa ke rumah sakit, RS Harapan Mulia di Cibarusah, Bekasi, lalu diberi obat Paracetamol sirup dari Afi Farma, itu saya masih simpan,” ujar Desi dalam acara Diskusi Publik dan Media Briefing Kasus Gagal Ginjal Akut Baru & Kejadian Luar Biasa, di Jakarta, Kamis (9/2/2023).

 

(Foto: MPI/ Kevi)

Saat melihat anaknya sakit, ia sebagai orang tua kala itu tak pernah terpikir sang anak akan mengalami keracunan obat.

“Anaknya memang sempat diare, terus dia mau buang air kecil tapie nggak bisa keluar dan saya enggak berpikir macam-macam," tambahnya.

Desi menegaskan, obat yang diberikan kepada anaknya dari rumah sakit tersebut, memiliki izin edar.

"Obat yang dikasih memang ada izin edarnya, jadi memang ini kesalahan bukan dari kami. Tapi karena keracunan obat," tegas Desi.

Saat ini, Desi menjelaskan sang anak bisa disebut sudah mengalami kelumpuhan. Pasalnya, anak tercintanya tersebut sehari-hari masih harus dibantu dengan alat, tidak merespon dengan baik, bahkan kesulitan utuk mengangkat kepala.

"Sebenarnya saya tidak rela dan enggak sebut anak saya lumpuh, tapi kondisinya gitu. Kecil kemungkinan untuk dia bisa kembali lagi, sampai saat ini belum respon,” cerita Desi.

Kepada Desi, dokter yang merawat sang anak mengatakan yang terjadi pada anaknya saat ini adalah efek dari racun yang sudah menyebar ke organ otak. Sebagai ibu, Desi mengungkap jujur, untuk ke depannya ia masih bingung bagaimana dengan nasib pengobatan sang anak.

"Saya sudah 5 bulan di RSCM, Alhamdulillah dokter melayani kami dengan baik. Tapi untuk pengobatan selanjutnya Syena ini, saya enggak tahu," tutup Desi sambil berurai air mata.

 BACA JUGA:BPOM Akhirnya Hentikan Produksi dan Distribusi Obat Sirup Praxion

BACA JUGA:BPOM Minta Masyarakat Hanya Beli Obat di Toko Berizin Resmi Kemenkes

(Rizky Pradita Ananda)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita Women lainnya