MANUSIA tidak bisa lepas dari paparan radiasi, baik dari sinar matahari maupun radiasi benda-benda sekitar. Namun, ada beberapa tempat yang memiliki tingkat radioaktif yang sangat tinggi, hingga tidak memungkinkan untuk ditinggali.
Radiasi yang terlalu tinggi bisa menyebabkan kematian sel, gangguan fungsi jaringan dan organ tubuh, bahkan kematian.
Selain itu, orang yang terpapar radiasi tinggi bisa berpotensi mengalami kanker, dan terbentuknya sel baru yang tidak normal dalam tubuh.
Berikut beberapa tempat yang memiliki paparan radiasi tertinggi di dunia, yang dilansir dari The Science Times;
1. Fukushima Daiichi Nuclear Power Plant, Jepang
Tahun 2011 lalu, Jepang pernah diguncang gempa M9,1 yang menyebabkan gelombang tsunami. Meskipun selamat dari guncangan, gelombang besar tsunami menghempas dua kali lipat lebih kuat dari batas tahan pembangkit listrik ini. Pompa air asin yang seharusnya menjaga reaktor tetap dingin selama pemadaman listrik, tidak bisa berfungsi karenanya.
Akibatnya, tiga reaktor listrik bocor mengeluarkan bahan radioaktif dan limbah air yang tercemar. Semuanya bermuara ke Samudera Pasifik.
(Reaktor nuklir Fukushima, Foto: Reuters)
Reaktor nuklir kemudian ditutup total, sementara limbah radioaktifnya dibuang ke lingkungan sekitar.
Menurut Nei Magazine, para ahli memperkirakan penonaktifan pembangkit listrik tersebut bisa berlangsung lebih dari empat dekade lamanya.
2. Chernobyl Power Plant, Ukraina
Kecelakaan di pembangkit listrik Chernobyl pada April 1986 menjadi salah satu yang paling mematikan di dunia. Insiden itu terjadi ketika uji keamanan malam hari di salah satu fasilitas pembangkit listrik. Uji coba tersebut dimaksudkan untuk meniru kegagalan daya di stasiun.
Mekanisme keselamatan pabrik yang dinonaktifkan mengakibatkan ledakan uap besar, dan kebakaran grafit di udara terbuka.
Api menembakkan radioaktif ke stratosfer, menyebabkan kematian di tempat jatuhnya di Uni Soviet dan sebagian Eropa.
(Chernobyl, Foto: India Today)
WHO mengatakan ada lebih dari lima juta orang di Uni Soviet yang terpapar radiasi. Mereka berpotensi mengalami kanker dan penyakit lain yang dengan jumlah yang melebihi batas normal
Tingkat kematian yang tinggi juga menjadi efek dari radiasi tersebut, terutama bagi mereka yang ditugaskan untuk membersihkan situsnya.
Hingga sekarang, daerah yang mengelilingi pabrik tua itu masih menjadi salah satu lokasi radioaktif paling tinggi di dunia.
3. Hanford Site, Amerika
Hanford Site merupakan pabrik manufaktur Plutonium utama Amerika Serikat, yang digunakan sebagai persediaan senjata nuklir selama Perang Dingin.
Menurut informasi, plutonium disintesis untuk membuat sekitar 60 ribu bom nuklir, termasuk batch yang digunakan dalam bom 'Fat Man' tahun 1945 yang ditembakkan di Kota Nagasaki.
(Foto: Energy Info)
Meskipun telah dinonaktifkan, situs tersebut masih menyimpan lebih dari 60 persen limbah radioaktif tingkat tinggi.
Sebagian besar limbah manufaktur terkubur di bawah tanah, hingga air tanah pun ikut teracuni.
4. Somali Coast
Somali Coast diyakini sebagai tempat para mafia Italia membuang limbah nuklir dan bahan kimia berbahaya lainnya secara ilegal.
(Foto: somalitalk.com)
Ada sekitar 600 barel sampah berbahaya dan radioaktif, serta limbah rumah sakit yang mengandung unsur nuklir di sini.
Program Lingkungan PBB berpikir bahwa barel berkarat yang terdampar di pantai Somalia, setelah tsunami tahun 2004, pernah disimpan pada tahun 1990-an.
5. The Polygon, Kazakhstan
Dahulu, The Polygon merupakan lokasi uji coba senjata nuklir pada masa rezim Uni Soviet. Diperkirakan terdapat 400 senjata nuklir telah diuji di wilayah itu.
The Polygon lantas dicap sebagai tempat tidak layak huni, kendati lebih dari setengah juta orang telah berdomisili di sana.
(Foto: ABC News/K.Johnson)
Sebanyak lebih 200 ribu orang diperkirakan masih merasakan dampak buruk karena terpapar radioaktif.
Kini The Polygon telah ditinggalkan, dan tak seorangpun pengunjung diizinkan masuk ke wilayah yang menjadi bagian dari era modern Kazakhstan itu.
(Rizka Diputra)