Banyak Warga Jepang Malas Bercinta, Salah Satunya Karena Capek Bekerja

Vivin Lizetha, Jurnalis
Senin 30 Januari 2023 09:34 WIB
Warga Jepang malas bericnta karena capek bekerja. (foto: East Asia Forum)
Share :

Meski begitu, sebenarnya program ini sudah pernah diberlakukan sebelumnya, namun tak membuahkan hasil. Turunnya tingkat kelahiran didorong oleh berbagai faktor.

Mulai dari kenaikan biaya hidup, lebih banyak perempuan dalam pendidikan dan pekerjaan, serta akses yang lebih besar terhadap kontrasepsi, yang menyebabkan perempuan memilih untuk memiliki anak lebih sedikit.

Perempuan di usia subur lebih memilih menjadi wanita karir dibandingkan menikah. Berdasarkan data yang dikutip dari Asian Times, diketahui ada lonjakan jumlah wanita lajang di usia 25 hingga 29 tahun pada 2020 dibandingkan tahun 1975. Yaitu sekitar 66 persen.

 

Kondisi ini terjadi diduga karena meningkatnya kesadaran wanita akan pentingnya pendidikan dan memiliki penghasilan sendiri. Peningkatan ini bahkan mencapai 87 persen dibanding tahun 1970-an.

Selain itu, adanya ketidakseimbangan gender, dimana seluruh pekerjaan rumah tangga dan mengurus anak dibebankan kepada perempuan, menjadi salah satu pemberat malasnya perempuan Jepang memiliki anak.

Tak hanya itu, gairah berhubungan seks pun menjadi menurun karena tingginya rutinitas bekerja dan "ketakutan" memiliki anak. Bahkan angka kehamilan di luar nikah di Jepang sangat rendah. Hanya 2 persen sejak tahun 1970-an.

Pemerintah menyadari akan ada banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan untuk mengatasi krisis populasi di Jepang.

(Vivin Lizetha)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita Women lainnya