Cegah Stunting, Perlukah Minum Tablet Tambah Darah Setiap Hari Sejak Remaja?

Stunting jadi salah satu isu kesehatan yang tengah difokuskan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) saat ini,  sebagai upaya berkelanjutan untuk mencegah kekurangan gizi pada anak.

Salah satu bentuknya dengan imbauan dari Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, untuk rutin konsumsi obat tablet penambah darah bagi remaja putri. Tujuannya, sebagai upaya pencegahan anemia yang berakibat pada kerentanan terhadap penyakit di usia dewasa, penurunan produktivitas, dan persiapan sejak dini untuk melahirkan bayi yang sehat terhindar dari stunting.

“Pesan saya buat remaja puteri, supaya hidupnya sehat, anaknya nanti tidak stunting, tes darah minimal satu tahun sekali. Kalau angka hemoglobin (HB) di bawah 12 harus minum TTD,” pesan Menkes dikutip dari laman Sehat Negeriku Kemenkes.

Tak hanya minum obat TTD, Menkes juga berpesan bagi para remaja putri untuk mengonsumsi makanan bergizi seimbang. Misalnya, makanan tinggi protein kaya akan zat besi serta memperbanyak konsumsi buah dan sayur yang kaya akan vitamin C, E dan A.

“Kalau HB udah di atas 13, jaga kesehatannya, makannya yang cukup,” tambah Menkes.

Lebih lanjut, sebagai bentuk kewaspadaan dini, Menkes Budi juga menyarankan remaja putri rutin melakukan pemeriksaan kadar hemoglobin (HB), setidaknya 6 bulan atau 1 tahun sekali. Pemeriksaan pun bisa dilakukan di Puskesmas tanpa dipungut biaya alias gratis.

Lantas bagaimana dengan frekuensinya? Apakah artinya obat tablet penambah darah ini perlu diminum setiap hari? Disampaikan dr. Raissa Edwina Djuanda, M.Gizi, Sp.GK selaku dokter spesialis gizi klinik RS Pondok Indah, sebenarnya konsumsi TTD disesuaikan lagi dengan kondisi pada setiap orangnya.

"Harus disesuaikan dengan kondisi masing-masing. Hal ini kembali lagi harus dikonsultasikan ke dokter,” kata dr. Raissa yang ditemui dalam acara talkshow Mencegah Stunting di Jakarta, Rabu (18/1/2023)

Dengan konsultasi lebih lanjut kepada dokter ini, nantinya setiap orang bisa terbaca terdeteksi masing-masing kondisi kesehatannya.

“Tujuannya untuk mengetahui lebih lanjut, dan mengetahui kondisi kesehatan masing-masing apakah diperlukan (minum TTD) setiap hari atau tidak,” tutupnya singkat. 

(Rizky Pradita Ananda)