GEMPA bumi yang berpusat di Cianjur, sampai per Rabu 23 November 2022 tercatat oleh BNPB mengakibatkan sebanyak 271 korban meninggal dunia dan 2.043 orang terluka.
Banyaknya korban jiwa berjatuhan akibat gempa bumi di Cianjur tersebut, disebutkan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), sebagai akibat gempa dangkal juga akibat struktur bangunan di wilayah yang terdampak tidak memenuhi standar akan bangunan yang tahan gempa.
"Mayoritas bangunan yang terdampak, karena dibangun tanpa mengindahkan struktur aman gempa yang menggunakan besi tulangan dengan semen standar. Akibatnya, bangunan tersebut tidak mampu menahan guncangan gempa," papar Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati.
Ia menjelaskan, banyaknya korban meninggal dunia dan luka-luka dalam peristiwa gempa ini, bukan akibat guncangan gempa. Tapi karena tertimpa bangunan yang tidak sesuai standar struktur aman gempa tersebut.
"Perlu dipahami, banyaknya korban jiwa dan luka-luka dalam gempa bumi Cianjur bukan diakibatkan guncangan gempa. Melainkan karena tertimpa bangunan yang tidak sesuai dengan struktur tahan gempa bumi,” jelas Dwikorita dalam keterangan resminya, dikutip dari laman resmi BMKG, Kamis (24/11/2022).