SINGKAWANG di Kalimantan Barat sangat kental dengan nuansa Tionghoa bahkan memiliki julukan Kota Seribu Kelenteng. Apa alasan di balik penabalan julukan tersebut?
Singkawang berasal dari bahasa Hakka, yakni perpaduan dari kata San Kew Jong, yang artinya kota yang terletak di antara gunung, muara, sungai, dan laut.
BACA JUGA:5 Julukan Unik Pulau Bali, Surga Wisata Paling Masyhur di Dunia
Penamaan tersebut didasarkan atas kondisi geografis kota Singkawang yang berbatasan dengan Laut Natuna di sisi barat, Gunung Roban, Pasi, Raya, dan Poteng di sisi timur, dan mengalir sungai di tengah-tengah.
Seiring berjalannya waktu, Singkawang diberi julukan sebagai kota seribu kelenteg karena di kota ini terdapat banyak vihara, kelenteng, dan cetiya. Bahkan, menurut sebuah sumber pada 2014 terdapat 704 bangunan kelenteng, vihara, dan cetiya di Singkawang.
BACA JUGA:4 Julukan Unik Kota Blora, dari Barongan hingga Jati
Banyaknya bangunan tersebut tidak terlepas dari mayoritas penduduk Singkawang yang rupanya merupakan keturunan Tionghoa.
Mereka kebanyakan beragama Buddha dan Konghucu, sehingga tak heran jika banguanan semacam kelenteng, vihara, dan cetiya sangat banyak di sini.
Keberadaan masyarakat Singkawang yang merupakan keturunan Tionghoa pun tak terlepas dari sejarah di masa lalu. Menurut sejarah, orang-orang beretnis Tionghoa pertama kali menjajaki kaki di Singkawang pada 2,5 abad yang lalu.
Dimana saat itu orang-orang Tionghoa datang sebagai pekerja tambang emas di wilayah Monterado yang terletak di timur Singkawang. Awalnya para buruh tambang emas ini hanya singgah di Singkawang.
Namun karena kota Singkawang dinilai cukup strategis akhirnya banyak dari mereka yang akhirnya menetap dan beralih profesi menjadi petani maupun pedagang.
(Salman Mardira)