Pernah Jadi Negara Miskin, Inilah Penyebabnya Singapura Bisa Lebih Maju dari Indonesia

Sri Latifah Nasution, Jurnalis
Minggu 30 Oktober 2022 10:01 WIB
Singapura, menjadi salah satu negara maju di dunia (Foto: Instagram/@visit_singapore)
Share :

SINGAPURA merupakan negara maju di kawasan Asia Tenggara bahkan dunia. Pendapatan per kapitanya menjadi yang tertinggi di ASEAN.

Negara dengan landmark Patung Merlion ini terletak di antara Indonesia dan Malaysia. Bahkan, kerlap-kerlip lampu, juga gedung-gedung di Singapura bisa dilihat dari Pulau Batam, Kepulauan Riau (Kapri) pada malam hari.

Namun, di balik kemegahan arsitektur dan perkembangan ekonomi yang begitu pesat, Singapura ternyata pernah masuk dalam jajaran negara miskin.

Singapura baru merdeka dari penjajahan Inggris pada 1963. Saat itu, negara tersebut masih tergabung ke dalam Malaysia.

Hingga pada 1965, Singapura akhirnya mendeklarasikan kemerdekaannya, setelah dikeluarkan dari Malaysia, karena permasalahan etnis yang didominasi oleh Tionghoa. Lantaran kejadian tersebut, Singapura menjadi satu-satunya negara yang 'terpaksa' merdeka.

Sadar karena tidak punya apapun setelah merdeka, Singapura memutar otak untuk keluar dari belenggu kemiskinan.

Di bawah kepemimpinan Lee Kuan Yew, Perdana Menteri Singapura kala itu, Singapura perlahan bangkit dari keterpurukan, dan sekarang menjelma menjadi salah satu negara paling makmur di atas bumi.

BACA JUGA: Sosok Yusof bin Ishak, Presiden Pertama Singapura yang Berasal dari Minangkabau

Lantas, apa yang membuat Singapura bisa jauh melesat lebih maju dari Indonesia? Berikut beberapa alasannya;

Memiliki jalur perdagangan dunia

Meski minim sumber daya alam, Singapura dianugerahi lokasi yang strategis, yang menjadi jalur lintas pelayaran dunia.

Karena itu, Singapura ramai disinggahi kapal dagang dari berbagai penjuru dunia, bahkan pelabuhannya menjadi salah satu yang tersibuk dan terpadat di dunia.

Dari 10 pelabuhan terbesar dunia, Singapura menempati peringkat kedua, dengan kapasitas tampung pelabuhan mencapai 36 juta teus peti kemas.

Angka tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan daya tampung Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak, yang masing-masing hanya memuat 7,3 juta dan 3,9 juta peti kemas.

Pelabuhan Singapura bisa menjadi begitu superior karena didukung pelayanan yang cepat. Teknologi bongkar muat yang diterapkan Singapura sangat canggih. Puluhan kontainer dapat dibongkar muat hanya dalam beberapa jam.

Dermaga Singapura memiliki kedalaman hingga 16 meter yang bisa memuat kapal-kapal dengan kapasitas 18.000 teus. Semakin banyak kapal besar yang masuk, makin semakin besar pula volume petikemas yang bisa ditampung.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita Women lainnya