TEPAT tanggal 20 Oktober diperingati sebagai Hari Osteoporosis Sedunia. Hari Osteoporosis ini mengingatkan agar masyarakat memperhatikan kesehatan tulang, diagnosis, dan pengobatan osteoporosis.
Osteoporosis sendiri penyakit tulang yang mempunyai sifat-sifat khas berupa massa tulang yang rendah disertai mikro arsitektur tulang dan penurunan kualitas jaringan tulang yang dapat menimbulkan kerapuhan tulang. Osteoporosis biasanya dialami orang yang telah lanjut usia. Namun, pada kenyataannya, osteoporosis juga dapat menyerang usia menengah.
Sekterarias Jenderal PEROSI, dr. Lily Indriani, MT, M.Gizi, Sp.GK(K), menjelaskan osteoporosis disebut juga sebagai silent disease. Sebab gejalanya tidak terlihat.
“Misalnya seseorang jatuh ringan lalu dia alami patah tulang. Padahal cederanya ringan. Itu disebut penyakit diam-diam, diam-diam patah tulang. Rasanya sakit, nyeri, dan bikin nggak nyaman,” jelas dokter Lily dalam sebuah acara, Kamis (20/10/2022).
Dokter Lily menjelaskan menurut data, dua dari lima orang Indonesia alami osteoporosis. Oleh sebab itu, penyakit ini harus dicegah dan dideteksi secara dini agar tidak terjadi.
“Pastinya harus konsumsi makanan bernutrisi, makanan yang tinggi kalsium, dan pastinya harus rajin berolahraga,” jelasnya.