Apa Benar Vaksin Covid-19 mRNA Berisiko Timbulkan Serangan Jantung?

Dyah Ratna Meta Novia, Jurnalis
Kamis 13 Oktober 2022 03:04 WIB
Vaksin Covid-19 (Foto: Pharmaceutical technology)
Share :

VAKSIN Covid-19 mRNA dikabarkan secara signifikan bisa meningkatkan ancaman serangan jantung pada seseorang, terutama pria dengan rentang usia 18 hingga 39 tahun.

Ahli Bedah Umum Florida, dr. Joseph A. Ladapo menyebutkan dengan merujuk pada hasil studi yang ia lakukan bersama timnya, vaksin mRNA menunjukkan peningkatan risiko kematian terkait jantung pada pria berusia 18 sampai 39 tahun.

Studi dilakukan oleh Departemen Kesehatan Florida melalui rangkaian kasus yang dikendalikan sendiri, yang mana teknik awalnya dikembangkan untuk mengevaluasi keamanan vaksin. Dari studi ini, disebutkan lebih lanjut ada peningkatan sekitar 84 persen kematian terkait jantung pada pria berusia 18-39 tahun dalam 28 hari setelah menerima vaksin Covid-19 jenis mRNA, mengtip Livemint.

 

Maka dari itu, para ahli menyarankan agar orang yang mempunyai riwayat masalah jantung harus berkonsultasi dengan dokter jantung sebelum divaksinasi. Disebutkan dalam studi di atas, orang-orang yang sudah punya masalah jantung, seperti miokarditis dan perikarditis harus ekstra hati-hati saat mempertimbangkan vaksinasi dan mendiskusikannya terlebih dahulu dengan dokter yang merawatnya.

"Ini adalah temuan penting yang harus disampaikan. Mempelajari keamanan dan kemanjuran obat apa pun, termasuk vaksin adalah komponen penting dari kesehatan masyarakat," ungkap dr. Joseph.

Menanggapi hasil temuan studi di atas, Ahli Epidemiologi Griffith University Australia, Dicky Budiman menjelaskan, walau memang ada risiko masalah jantung akibat vaksin Covid-19 mRNA, angka kasusnya tidak setinggi serangan infeksi Covid-19.

 BACA JUGA:Tips Dokter Minum Kopi yang Aman Demi Jantung Sehat

"Angka kejadian miokarditis pada orang-orang yang terinfeksi Covid-19 setidaknya 100 kali lipat lebih banyak, ketimbang orang yang menerima vaksin Covid-19 mRNA," kata dr. Dicky singkat.

Ia mencontohkan pengalaman pribadinya, sebagai seseorang yang sudah menerima lima dosis vaksin Covid-19 jenis mRNA dan sejauh ini tidak mengalami KIPI berat.

Menurutnya, dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk membuat data studi lebih komprehensif karena ia menilai ada kelemahan di penilaian masalah.

Tidak diketahui pasti apakah orang yang mengalami masalah jantung pasca menerima suntikan vaksin Covid-19 mRNA ini, merupakan orang sudah punya risiko masalah jantung sebelumnya ataukah tidak. Ini terjadi karena data studi dikumpulkan pada saat testing Covid-19 belum begitu bagus.

"Jadi, data yang telah dihimpun benar atau tidak seseorang mengalami miokarditis itu efek vaksin mRNA atau bukan. Sebab, bisa saja ada temuan miokarditis pada seseorang usai vaksinasi, Tapi sebetulnya orang itu sudah pernah sebelumnya terinfeksi Covid-19, " tandas Dicky.

(Dyah Ratna Meta Novia)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita Women lainnya