"Saya mengenakan celana tipis ketika saya pertama kali melangkah keluar dengan suhu minus 47 Celsius, saya ingat merasa seperti kedinginan secara fisik mencengkeram kaki saya, kejutan lainnya adalah kadang-kadang air liur saya membeku menjadi jarum yang menusuk bibir saya," ujar Chapple.
Akibat tanah yang beku, tanaman tidak bisa ditanam di desa Oymyakon. Untuk penduduk setempat bertahan hidup sebagian besar dari daging.
"Penduduk di Oymyakon sebagian besar menyukai makanan dingin, ikan Arktik mentah beku, salmon putih, ikan putih, hati kuda mentah beku, makanan tersebut dianggap lezat," kata penduduk setempat bernama Bolot Bochkarev kepada Weather.
Lebih lanjut Bochkarev berujar: "Dalam kehidupan sehari-hari, kami suka makan sup dengan daging. Daging adalah suatu keharusan. Ini sangat membantu kesehatan kami," ujarnya.
(Foto: Weather.com)
Sementara, seorang fotografer profesional, Amos Chapple mengaku kesulitan dalam mengambil gambar di cuaca dingin.
"Hawa dingin menimbulkan beberapa kesulitan untuk fotografi. Memfokuskan lensa terkadang sama sulitnya dengan membuka botol acar," ungkap Chapple.
Menurut ahli meteorologi, Jon Erdman, untuk musim panas di Oymyakon dan Yakutsk relatif hangat dan rata-rata sekitar 34 derajat Celcius. Namun, musim dinginnya lebih panjang daripada musim panas. Nah gimana nih, tertarik mau ke sana?
(Rizka Diputra)