4. Parkinson
Penyakit Parkinson adalah penyakit sistem saraf yang ditandai dengan berkurangnya kemampuan gerak, koordinasi, dan keseimbangan tubuh. Kondisi ini menyebabkan penderitanya sering mengalami tremor dan otot kaku.
Menukil Parkinson’s Foundation, penyakit Parkinson ternyata juga bisa menyebabkan penderitanya sering menangis dan tertawa bersamaan, lho.
Menurut National Institution on Aging, hal ini disebabkan oleh matinya sel saraf pada basal ganglia, yaitu area otak yang mengontrol gerakan dan memproduksi zat kimia bernama dopamin.
Dopamine dapat memengaruhi emosi, gerakan, dan menimbulkan sensasi rasa senang. Ketika sel saraf pada basal ganglia mati, produksi dopamine berkurang sehingga menimbulkan masalah pada pergerakan tubuh dan menyebabkan menangis dan tertawa tanpa sebab.
5. Cedera Otak Traumatis
Cedera otak traumatis adalah gangguan otak serius akibat hantaman keras pada bagian kepala ataupun tubuh. Kondisi ini bisa menyebabkan gangguan berpikir dan berperilaku.
Gangguan yang dimaksud, misalnya perubahan suasana hati dalam waktu singkat hingga tertawa sambil menangis tanpa sebab. Diduga, cedera otak traumatis merusak jalur saraf yang mengatur respons emosional tubuh sehingga menyebabkan menangis dan tertawa bersamaan.
Ketawa sambil menangis bisa jadi pertanda sejumlah gangguan medis. Karena itu, konsultasikan dengan dokter jika kamu mengalami gejala sering tertawa sambil menangis.
(Martin Bagya Kertiyasa)