Namun, bila ada jamaah haji yang bergejala, dr. Syahril mengatakan maka segera dilakukan pemeriksaan tes swab PCR.
“Kalau positif, dilanjutkan dengan PCR dan isolasi yang dilakukan oleh satgas pemerintah setempat. Kalau di Jakarta, isolasi di Wisma Atlet sekitar 5 sampai 7 hari sampai tidak berpotensi menularkan,” tuturnya.
Bagi para jamaah haji yang hendak bersilaturahmi, sebaiknya menunggu hingga masa karantina mandiri di rumah selesai. Setelah masa isoman selesai, acara silaturahmi boleh digelar di rumah tapi dengan catatan tanpa melakukan kontak erat seperti cium pipi, berpelukan, dan cium tangan. Demi menghindari potensi penularan yang tetap masih ada.
Selain itu setiap jamaah haji juga harus mengisi kartu kewaspadaan selama 21 hari ke depan.
“Kalau kalau ada gejala yang harus dilaporkan, bukan penyakit yang diwaspadai seperti Covid saja, tetapi juga meningitis,” tandas dr. Syahril
BACA JUGA:58 Jamaah Haji Indonesia Meninggal, Penyakit Jantung Mendominasi
BACA JUGA:Menkes Minta Masyarakat Segera Booster, Cegah Masuk Rumah Sakit!
(Rizky Pradita Ananda)