Kemenkes dan Enesis Andalkan Mobil Keliling untuk Edukasi Pencegahan DBD

Muhammad Sukardi, Jurnalis
Selasa 05 Juli 2022 11:45 WIB
Mobil keliling untuk edukasi pencegahan DBD (Foto: Sukardi/MPI)
Share :

DEMAM berdarah dengue atau DBD masih menjadi penyakit endemis di Indonesia. Hingga Juni 2022, kasus DBD dicatat Kementerian Kesehatan ada 52 ribu, 516 di antaranya meninggal dunia.

Masih tingginya kasus DBD di Indonesia perlu diantisipasi dengan memperkuat upaya pencegahan, salah satunya dengan terus mengedukasi masyarakat pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

Bukan hanya kepada orang dewasa, edukasi cegah DBD pun perlu dilakukan pada anak-anak, terlebih kelompok ini menjadi kelompok rentan yang mengalami masalah serius akibat DBD.

"Anak-anak merupakan kelompok rentan DBD. Kasusnya masih tinggi ditemukan di masyarakat, karena itu mereka juga perlu mendapat edukasi mencegah DBD," terang Wakil Menteri Kemenkes Dante Saksono Herbuwono, saat ditemui langsung di Gedung Kemenkes, Jakarta, Selasa (5/7/2022).

BACA JUGA : Angka Kematian Akibat DBD Capai 400 Lebih, Simak Gejalanya!

Untuk bisa menjangkau semua orang, edukasi mencegah DBD perlu terjun langsung ke masyarakat. Maka dari itu, Enesis Group coba menghadirkan mobil edukasi keliling.

BACA JUGA : Demam Sulit Turun Meski Sudah Minum Obat? Waspadai DBD

Mobil tersebut punya peran mengedukasi masyarakat terkait pentingnya PHBS juga apa-apa saja yang bisa dilakukan untuk mencegah DBD, misal konsep 3M plus.

"Di tahap awal, mobil edukasi ini akan menyasar sekolah dasar, pasar, rumah sakit, MTI, dan ibu-ibu PKK," terang Ryan Tirta Yudhistira, Ketua Dewan Pembina Yayasan Enesis Indonesia.

Wilayah yang disasar mobil edukasi keliling Enesis ini adalah daerah yang punya tingkat kasus DBD tinggi di Indonesia. Beberapa wilayah sudah ditetapkan, yaitu Bandung, Cirebon, Yogyakarta, dan Malang.

"Dari sana, akan terus berlanjut ke 100 titik lainnya yang ada di Indonesia," tambah Ryan.

Secara lebih detail Ryan coba menjelaskan edukasi seperti apa yang akan diberikan dari mobil keliling tersebut. Misalnya bagaimana cara mencuci tangan yang benar, menggunakan sabun atau hand sanitizer itu kapan saja, pun mengedukasi masyarakat agar mencegah gigitan nyamuk dengan lotion atau spray anti-nyamuk.

Selain itu, paparan soal 3M plus pun akan disampaikan oleh penyuluh di mobil keliling tersebut. 3M Plus tersebut antara lain menguras tempat yang bisa menjadi tempat keberadaan jentik nyamuk, menutup tempat yang berisiko jadi sarang jentik nyamuk, melakukan daur ulang barang bekas, dan mencegah gigitan nyamuk.

"Mobil keliling Enesis tersebut salah satu titiknya adalah sekolah. Ini kami rasa perlu, karena kasus DBD banyak terjadi pada anak-anak dan mereka punya hak yang sama untuk mendapat edukasi soal PHBS dan mencegah DBD ini," kata Ryan.

"Terlebih kami percaya bahwa mencegah DBD itu bukan hanya tugas orangtua, tapi anak-anaknya juga harus teredukasi dengan baik sehingga mereka bisa jadi 'agent of change' orang-orang di sekitarnya," tambah Ryan.

(Helmi Ade Saputra)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita Women lainnya