Tidak hanya di agama Hindu, permainan ini kemudian juga banyak diaplikasikan oleh penganut agama lain, seperti Jain, Islam, dan Buddha. Konsep sebab akibat yang diterapkan di permainan ini dapat menjadi refleksi dan bagian dari pembelajaran agama untuk seseorang.
Papan permainan dari zaman dulu yang masih ada sampai sekarang juga dibuat dengan ilustrasi seni yang menggambarkan sosok manusia, hewan, tumbuhan, dan sebagainya. Papan permainan ini sebelumnya dibuat dari kain yang diwarnai.
Ketika India mulai dikuasai oleh Inggris Raya, permainan Gyan Chaupar berubah nama menjadi permainan ular tangga. Permainan ini juga mulai disebarluaskan ke seluruh dunia pada akhir abad ke-19. Setelah disebarluaskan ini, makna sebab akibat dari ajaran Hindu mulai berkurang.
Selain itu, jumlah ular dan tangga disamaratakan dan ilustrasi diubah menjadi gambar kartun. Pada tahun 1943, permainan ini dikenalkan di Amerika Serikat oleh Milton Bradley dan berubah nama menjadi Chutes and Ladders. Hingga kini, permainan tersebut masih banyak dimainkan.
(Salman Mardira)