Termasuk Tanah Kelahirannya, Ini 5 Negara yang Melarang Ceramah Zakir Naik

ZAKIR Abdul Karim Naik atau akrab dengan sapaan Ustadz Zakir Naik, merupakan penceramah internasional yang berasal dari India.

Ia juga seorang penulis yang menjelaskan tentang perbandingan agama, disandingkan dengan fakta-fakta ilmiah lainnya.

Secara profesi, ia adalah seorang dokter medis, memperoleh gelar 'Sarjana Kedokteran dan Bedah' dari Maharashtra, tetapi sejak 1991 ia telah menjadi seorang pembicara Islam dan ulama yang terlibat dalam dakwah Islam dan perbandingan agama.

Jamaah kajiannya pun terbilang cukup banyak. Bahkan ada beberapa jamaahnya yang non muslim, kerap ikut dan berdiskusi dengan Zakir Naik.

Namun sayangnya, ternyata sejumlah negara melarang kehadirannya untuk berceramah. Hal ini dengan alasan yang berbeda-beda, mengapa ia dikecam.

Lalu negara mana saja yang melarang Zakir Naik berceramah di negaranya? Berikut seperti dihimpun dari berbagai sumber.

1. India

Pertama adalah India, negara kelahiran Zakir Naik ini malah melarang pendakwah itu berceramah di negerinya sendiri. Ia dianggap mengganggu ketertiban umum, serta sejumlah ceramahnya dinilai bertentangan.

Kemudian di India organisasi yang dibesarkan Naik yang bernama Islamic Research Foundation (IRF), dilarang beroperasi selama lima tahun oleh pemerintah setempat.

2. Malaysia

Selanjutnya adalah Malaysia yang melarang Zakir Naik berdakwah. Negara yang bertetangga dengan Indonesia ini sejak 2016, mencekal Naik untuk datang ke negaranya, khususnya dalam menyampaikan ceramah.

Hal ini dikarenakan Naik pernah menngatakan, bahwa etnis China yang ada di Malaysia disarankan untuk pergi dan pulang ke negara asalnya.

3. Inggris

Kemudian Inggris menjadi salah satu negara yang melarang Zakir Naik, untuk berdakwah sejak 2010 lalu. Ada beberapa hal yang membuat Naik hingga akhirnya dikecam di Inggris, khususnya dalam menyiarkan Islam.

Menteri dalam Negeri Inggris pada kala itu, Theresa May menyampaikan tentang perilaku Zakir Naik yang tidak dapat diterima. Termasuk dalam isi dakwahnya.