Sleman Anggarkan Rp3,4 Miliar Demi Pulihkan Pariwisata

Antara, Jurnalis
Sabtu 26 Maret 2022 12:07 WIB
Ilustrasi traveling (dok. Freepik)
Share :

PEMKAB Sleman tengah fokus melakukan pemulihan sektor pariwisata setelah terdampak Covid-19 yang telah terjadi sejak 2020 lalu.

Pemkab bahkan menganggarkan dana untuk promosi besar-besaran. Bupati Sleman Kustini mengatakan dampak pandemi Covid-19 di sektor pariwisata Sleman cukup besar.

"Sehingga upaya pemulihan pariwisata ini menjadi prioritas Pemkab Sleman," kata Kustinidi kawasan wisata Tebing Breksi Prambanan.

Menurut dia, salah satu upaya pemulihan sektor pariwisata, Pemkab Sleman pada 2022 telah menyiapkan anggaran Rp3,4 miliar untuk mempromosikan wisata Sleman pada ajang Pekan Olahraga Daerah (Porda) DIY tahun 2022 yang akan diselenggarakan di Kabupaten Sleman.

BACA JUGA:3 Destinasi Wisata Alternatif di Lombok dan Bali, Pesonanya Memanjakan Mata 

"Sementara untuk hibah promosi wisata Kabupaten Sleman, pemerintah menyediakan Rp1 miliar untuk event-event tertentu yang nanti akan menggerakkan perekonomian di Kabupaten Sleman," katanya.

Dia mengatakan, Pemkab Sleman juga telah mengembangkan destinasi wisata berbasis masyarakat melalui 53 desa wisata. Pemkab nantinya akan memberikan pendampingan terhadap desa wisata tersebut untuk menggali potensi dan keunikan desa tersebut.

"Dari Dinas Pariwisata, Dinas Kebudayaan, maupun Dinas Perindag Sleman nantinya akan selalu mendampingi. Harapannya, setiap wisata yang tumbuh, maka akan tumbuh juga sektor perekonomian," katanya.

Kustini mengatakan, beberapa waktu lalu Pemkab Sleman juga telah meluncurkan "Calender of Event" pariwisata tahun 2022, di mana masyarakat nanti dapat melihat event-event wisata yang ada di Kabupaten Sleman.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman Suparmono bahwa pariwisata di Kabupaten Sleman mengalami peningkatan pada tahun 2021 di tengah meningkatkan kasus Covid-19.

"Hal tersebut terlihat dari meningkatnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) sektor pariwisata yakni sebesar Rp147 miliar, atau lebih besar 18 persen jika dibandingkan pada awal pandemi Covid-19 di tahun 2020, di mana PAD sektor wisata di Sleman hanya sebesar Rp117 miliar," katanya.

Suparmono mengakui, memang dari sisi jumlah kunjungan wisatawan ke Sleman selama pandemi Covid-19 mengalami penurunan yang signifikan, namun meski kunjungan turun ternyata pendapatan dari sektor jasa pariwisata seperti hotel dan restoran mengalami peningkatan.

"Pada 2019, jumlah wisatawan di Kabupaten Sleman berjumlah 10,3 juta, sementara pada tahun 2020 ada 4,25 juta. Dari sisi kunjungan rendah, tetapi dari sisi PAD meningkat. Itu artinya sektor usaha jasa pariwisata (UJP) seperti penginapan, rumah makan, hotel di Kabupaten Sleman lebih kuat dibanding destinasi wisata. Sehingga, UJP ini yang harus kita kuatkan," katanya.

Menurut dia, selama penegakan protokol kesehatan di destinasi wisata Kabupaten Sleman dilakukan secara disiplin, maka dapat membangkitkan sektor wisata di Kabupaten Sleman di tahun 2022 ini.

"Bahkan lebih tinggi jika dibandingkan pada 2021 yang telah 'recovery' di tengah serangan delta dan omicron. Saya yakin pada 2022 pemulihannya lebih baik, dengan Calender of Event untuk meningkatkan kunjungan ke Kabupaten Sleman," katanya.

(Kurniawati Hasjanah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita Women lainnya