Di mana lompatan terbesar terjadi di wilayah Pasifik Barat, seperti Korea Selatan dan China yang kasusnya meningkat 25% dan kematian 27%. Kemudian, Afrika juga mengalami peningkatan 12% dalam kasus baru dan 14% peningkatan kematian, dan Eropa meningkat 2% dalam kasus tetapi tidak ada lonjakan kematian.
Sejumlah ahli mengkhawatiran Eropa menghadapi gelombang virus corona lain, dengan kasus meningkat sejak awal Maret di Austria, Jerman, Swiss, Belanda, dan Inggris. Namun, tidak ada tanda-tanda bahwa itu sebabkan penyakit lebih parah, dan tidak ada bukti bahwa varian baru lainnya mendorong peningkatan kasus.
Sehubungan dengan itu, para ahli mulai memperingatkan Amerika Serikat dapat segera melihat gelombang di Eropa, berpotensi akibat varian Covid-19 BA.2. Ditambah adanya pencabutan pembatasan dan potensi berkurangnya kekebalan dari vaksin yang diberikan beberapa bulan lalu.
BACA JUGA:Gara-Gara Perang dengan Ukraina, WHO Tunda Vaksin Sputnik V Milik Rusia
“Kita hanya harus menghindari pemikiran bahwa Covid-19 sudah tidak ada lagi. Oleh karena itu tetap lakukan langkah-langkah yang diperlukan adalah pemantauan dan pelacakan kasus secara terus menerus, dan pemeliharaan kewajiban memakai masker di tempat-tempat tertutup atau sangat ramai," kata WHO.
(Dyah Ratna Meta Novia)